> >

PBB: Ada Kemungkinan Terjadi Kejahatan Kemanusiaan Terhadap Muslim Uyghur di Xinjiang

Kompas dunia | 1 September 2022, 06:03 WIB
Umat muslim Uyghur beribadah di Masjid Id Kah di Kashgar, Xinjiang, China, 19 April 2021. Pada Rabu (31/8/2022), PBB akhirnya merilis laporan yang menyebutkan ada kemungkinan terjadi kejahatan kemanusiaan terhadap Muslim Uyghur di Xinjiang, China. (Sumber: AP Photo/Mark Schiefelbein)

JENEWA, KOMPAS.TV - Penahanan China terhadap Muslim Uyghur dan kelompok etnis Muslim lainnya di Xinjiang mungkin merupakan kejahatan kemanusiaan. Hal ini diungkapkan kantor hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam laporan yang telah lama ditunggu-tunggu. Laporan ini akhirnya dirilis pada Rabu (31/8/2022).

Laporan tersebut menyerukan tanggapan internasional yang mendesak untuk tuduhan penyiksaan dan pelanggaran hak lainnya dalam upaya Beijing untuk membasmi terorisme.

Kepala hak asasi manusia PBB Michelle Bachelet tidak mengindahkan seruan China untuk menahan laporan tersebut. Perjalanan PBB ke Xinjiang pada Mei lalu menurut Beijing adalah bagian dari kampanye Barat untuk mencoreng reputasi China.

Laporan itu, yang menurut para diplomat Barat dan pejabat PBB telah siap selama beberapa bulan lalu, namun baru diterbitkan hanya beberapa saat setelah masa jabatan Bachelet berakhir.

Baca Juga: China dan AS Saling Balas Sanksi karena Tuduhan Pelanggaran HAM Muslim Uyghur

Tetapi laporan Bachelet datang dengan persetujuan Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan negara-negara anggota yang menyusunnya. Menjelang dirilis, laporan ini memicu perdebatan tentang pengaruh China di badan dunia dan melambangkan dinginnya hubungan diplomatik antara Beijing dan Barat mengenai hak asasi manusia.

Beberapa jam sebelum laporan dirilis, duta besar China untuk PBB, Zhang Jun, mengatakan Beijing tetap sangat menentang dirilisnya laporan tersebut.

"Kami belum melihat laporan ini, tetapi kami sepenuhnya menentang laporan semacam itu, kami tidak berpikir itu akan menghasilkan kebaikan bagi siapa pun," kata Zhang kepada wartawan di luar Dewan Keamanan PBB.

"Kami telah menjelaskan dengan sangat jelas kepada komisaris tinggi dan dalam beberapa kesempatan lain bahwa kami dengan tegas menentang laporan semacam itu," ujarnya seperti dikutip dari The Associated Press.

“Kita semua tahu betul bahwa apa yang disebut masalah Xinjiang adalah kebohongan yang sepenuhnya dibuat-buat dari motivasi politik, dan tujuannya pasti untuk merusak stabilitas China dan untuk menghalangi pembangunan China,” tambahnya.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Iman-Firdaus

Sumber : The Associated Press


TERBARU