> >

Pakistan Nyatakan Keadaan Darurat Bencana, Dampak Banjir dan Longsor Sudah Diderita 4 Juta Orang

Kompas dunia | 26 Agustus 2022, 20:43 WIB
Pakistan menyatakan keadaan darurat menyusul bencana banjir dan longsor yang dampaknya kini diderita oleh lebih dari 4 juta orang di seluruh negeri. (Sumber: Straits Times)

Awal tahun ini, sebagian besar negara berada dalam cengkeraman kekeringan dan gelombang panas, dengan suhu mencapai 51 derajat Celsius di Jacobabad, provinsi Sindh.

Kota ini sekarang bergulat dengan banjir yang menggenangi rumah-rumah dan menyapu jalan dan jembatan.

Di Sukkur, sekitar 75 km jauhnya, warga berjuang untuk melewati jalan-jalan berlumpur yang tersumbat oleh puing-puing yang terbawa banjir.

“Jika Anda datang lebih awal, airnya setinggi ini,” kata Aqeel Ahmed, seorang siswa berusia 24 tahun, sambil mengangkat tangannya ke dadanya.

Baca Juga: Hujan Muson di Pakistan Sebabkan Banjir dan Berbagai Bencana, Korban Jiwa Tembus 304 Orang

Anak-anak setempat bermain dalam genangan banjir di Quetta, Provinsi Balochistan. Pakistan menyatakan keadaan darurat menyusul bencana banjir dan longsor yang dampaknya kini diderita oleh lebih dari 4 juta orang di seluruh negeri. (Sumber: Arshad Butt/Associated Press)

Perdana Menteri Shehbaz Sharif membatalkan perjalanan yang direncanakan ke Inggris untuk mengawasi respons penanganan banjir, dan memerintahkan tentara untuk mengerahkan setiap sumber daya ke dalam operasi bantuan.

"Saya telah melihat dari udara, dan kehancuran tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata," katanya di TV pemerintah setelah mengunjungi Sukkur.

"Kota, desa, dan tanaman terendam air. Saya rasa tingkat kerusakan ini belum pernah terjadi sebelumnya."

Seruan penggalangan dana nasional telah diluncurkan, dengan militer Pakistan mengatakan setiap petugas yang ditugaskan akan menyumbangkan gaji sebulan untuk itu.

Daerah yang paling parah terdampak banjir adalah Balochistan dan Sindh di selatan dan barat. Tetapi, hampir semua Pakistan menderita tahun ini.

Gambar-gambar yang beredar di media sosial pada Jumat menunjukkan sungai yang meluap memusnahkan bangunan dan jembatan yang dibangun di sepanjang tepiannya di pegunungan utara.

Di Chaman, kota perbatasan barat yang bertetangga dengan Afghanistan, para pelancong harus mengarungi air setinggi pinggang untuk menyeberangi perbatasan setelah bendungan di dekatnya meledak, menambah banjir yang dibawa oleh hujan.

Pakistan Railways mengatakan Quetta, ibu kota provinsi Balochistan di dekatnya, telah terputus dan layanan kereta api dihentikan setelah sebuah jembatan utama rusak akibat banjir bandang.

Sebagian besar jaringan seluler dan layanan Internet mati di provinsi tersebut, dengan otoritas telekomunikasi negara itu menyebutnya "belum pernah terjadi sebelumnya".

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Straits Times


TERBARU