> >

Cari Suntikan Dana dari Barat, Taliban Sebut Tak Tahu Bos Al-Qaeda Tinggal di Afghanistan

Kompas dunia | 4 Agustus 2022, 21:51 WIB
Juru Bicara Taliban, Zabihullah Mujahid. Taliban hari Kamis (4/8/2022) mengatakan mereka sedang menyelidiki apa yang mereka sebut sebagai "klaim" bahwa pemimpin Al-Qaeda Ayman al-Zawahiri tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS di ibu kota Afghanistan. (Sumber: AP Photo/Rahmat Gul, File)

ISLAMABAD, KOMPAS.TV - Taliban tengah menyelidiki "klaim" bahwa pemimpin Al-Qaeda Ayman al-Zawahiri tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS di ibu kota Afghanistan seperti laporan Associated Press, Kamis (4/8/2022).

Namun, Taliban bersikeras mereka "tidak memiliki pengetahuan tentang kedatangan dan tempat tinggal" al-Zawahiri di Afghanistan.

Pernyataan itu menandai pertama kalinya kepemimpinan Taliban menanggapi pengumuman AS bahwa al-Zawahiri adalah target serangan yang terjadi pada Minggu (31/8).

Namun, meskipun Taliban menyangkal pengetahuan tentang kehadiran al-Zawahiri, para pejabat AS mengatakan bos Al-Qaeda itu tinggal di rumah persembunyian Kabul yang terkait dengan wakil pemimpin Taliban.

Serangan itu menewaskan al-Zawahiri ketika dia melangkah keluar ke balkon rumah persembunyian itu.

Kehadirannya di Kabul dan pembunuhan itu semakin mempertegang hubungan antara Taliban dan Barat, terutama ketika para penguasa Afghanistan mencari suntikan dana yang mendesak untuk menangani keruntuhan ekonomi yang terjadi setelah penarikan AS setahun yang lalu.

Taliban berjanji dalam Perjanjian Doha untuk tidak menampung anggota Al-Qaeda atau mereka yang ingin menyerang AS.

Baca Juga: Setelah Bunuh Bos Al Qaeda, AS Minta Warganya Waspadai Serangan Balik

Asap mengepul dari sebuah bangunan di Kota Kabul, Afghanistan, yang diperkirakan menjadi lokasi terbunuhnya Zawahiri pada 31 Juli 2022 lalu. (Sumber: Getty Image via BBC)

Dalam perjanjian itu, AS berkomitmen untuk menarik pasukannya dari Afghanistan dan tidak menyerang Taliban.

Pada hari Selasa, pernyataan pertama Taliban tentang serangan itu hanya mengonfirmasi bahwa itu telah terjadi, tanpa menyebutkan al-Zawahiri.

Di dalamnya, mereka mengutuk serangan itu sebagai "pelanggaran nyata terhadap ... Perjanjian Doha."

Dalam pernyataan baru hari Kamis, Taliban tampaknya berusaha untuk mencegah ketegangan yang meningkat, terutama pada saat mereka dan pejabat AS mengadakan pembicaraan tentang lebih dari $3,5 miliar aset Afghanistan yang dibekukan di Amerika Serikat.

Taliban mengatakan mereka memerintahkan "badan investigasi dan intelijen untuk melakukan penyelidikan serius dan komprehensif pada berbagai aspek dari peristiwa yang disebutkan."

Pernyataan itu juga meyakinkan Barat "tidak ada bahaya dari wilayah Afghanistan ke negara mana pun, termasuk Amerika."

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU