> >

Media Australia Sebut Working Paper Indonesia Terkait dengan Pakta Militer AUKUS (VI)

Kompas dunia | 31 Juli 2022, 03:05 WIB
Foto 28 Februari 2022, menunjukkan kapal selam nuklir AS selama latihan militer di Cartagena, Kolombia. PM Australia Scott Morrison Selasa, (15/3/2022) mengumumkan Australia akan menjadi pangkalan singgah kapal selam tempur nuklir Amerika Serikat dan Inggris (Sumber: Straits Times/Colombian Navy)

Sebelumnya, China telah mengisyaratkan mereka akan menggunakan Konverensi Peninjauan Perjanjian NPT untuk menggalang oposisi terhadap pakta militer AUKUS.

Baca Juga: PBB Tinjau Ulang Traktat Nonproliferasi Nuklir, Indonesia Ikut Ambil Peran Vital (III)

Para pejabat Australia secara pribadi balik menuduh Beijing telah melakukan kemunafikan besar-besaran, menunjukkan bahwa mereka memiliki armada kapal selam bertenaga nuklir yang terus bertambah, sembari dengan cepat membangun gudang senjata nuklirnya sendiri.

"Delegasi Australia ke Konferensi Peninjauan Perjanjian NPT akan bekerja selama empat minggu dalam pertemuan itu untuk mengatasi tantangan proliferasi nuklir yang mendesak dan mengadvokasi langkah-langkah praktis menuju perlucutan senjata nuklir," terang Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia.

Baca Juga: Ada Celah dalam Traktat Nonproliferasi Nuklir, Indonesia Kirim Working Paper ke PBB (IV)

Dr Zala mengatakan bahwa ia tak percaya rencana kapal selam nuklir akan menjadi "titik temu utama" dalam hubungan Indonesia-Australia. Namun, hal itu sedikit banyak akan tetap "memberikan tekanan tambahan padanya".

Selain itu, Zala merprediksi delegasi Australia akan "ditanyai beberapa pertanyaan yang cukup runcing" dalam konferensi yang berlangsung di Markas PBB, New York. Amerika Serikat.

 

Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Vyara-Lestari

Sumber : ABC


TERBARU