> >

Turki Sepakat dengan Rusia Agar Ekspor Gandum Ukraina Bisa Berjalan, tapi Dibayangi Ketidakpercayaan

Krisis rusia ukraina | 22 Juli 2022, 11:34 WIB
Pasukan Rusia berjaga di ladang gandum di Oblast (daerah setingkat provinsi) Zaporizhzhia yang sebagian wilayahnya telah direbut dari Ukraina. Foto diambil pada 14 Juni 2022. (Sumber: Associated Press)

Hocharenko pun mengatakan dirinya tak yakin perjanjian akan tercapai, atau Rusia akan menghormati perjanjian itu.

Sementara itu, Duta Besar Ukraina untuk PBB, Sergiy Kyslytsya mengatakan permasalahan masih ada dalam detail kesepakatan, yang hingga kini masih dikerjakan semua pihak.

“Kesepakatan itu akan memastikan sejumlah besar kapal dapat mendekati atau meninggalkan pelabuhan Ukraina, dan kami dapat mengekspor 20 juta ton biji-bijian yang siap diekspor,” katanya.

Ia pun menambahkan Turki akan memainkan peran penting dalam memastikan keamanan dan mengawasi prosesnya.

Sementara itu, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menyambut baik perjanjian itu.

Tetapi mereka mengatakan saat ini fokus pada meminta pertanggungjawaban Rusia untuk mengimplementasikannya.

Baca Juga: Rusia Sebut AS Halangi Ukraina Lakukan Negosiasi: Tujuan Mereka Hanya Kekalahan Rusia

“Kami tak pernah berada di posisi ini sejak awal. Ini adalah keputusan yang disengaja dari pihak Federasi Rusia untuk mempersenjatai makanan,” kata juru bicara Deplu AS, Ned Price.

Dunia mengalami kekurangan gandum Ukraina sejak invasi Rusia pada 24 Februari, yang menyebabkan jutaan orang terancam kelaparan.

Invasi tersebut membuat harga pangan melonjak, sehingga kesepakatan untuk membuka blokir pelabuhan Ukraina sangat penting.

Sekitar 20 juta ton biji-bijian terjebak di dalam silo di Odesa.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : BBC


TERBARU