> >

Sukarelawan Inggris yang Ditahan Pemberontak Pro-Rusia di Ukraina Tewas, Disebut karena Sakit

Krisis rusia ukraina | 16 Juli 2022, 12:10 WIB
Sukarelawan Inggris, Paul Urey, dilaporkan tewas setelah ditahan oleh pasukan pemberontak pro-Rusia di Ukraina timur. (Sumber: Sky News)

LONDON, KOMPAS.TV - Seorang sukarelawan Inggris yang ditahan pemberontak pro-Rusia di Ukraina, dilaporkan telah tewas.

Sukarelawan Inggris bernama Paul Urey itu diyakini telah tewas sejak 10 Juli karena sakit.

Hal itu berdasarkan informasi yang diterima keluarganya dari Kementerian Luar Negeri.

Sebelumnya ia ditahan oleh pasukan Republik Rakyat Donetsk (DPR), pemberontak pro-Rusia di Ukraina.

Baca Juga: Rusia Ancam Perang di Ukraina akan Lebih Lama jika Inggris Terus Kirim Senjata ke Pasukan Zelensky

Urey didakwa melakukan aktivitas sebagai tentara bayaran serelah ditangkap di Ukraina timur.

Pihak Kementerian Luar Negeri Inggris pun memanggil Duta Besar Rusia Andrei Kelin atas informasi tersebut.

“Saya terkejut mendengar laporan tewasnya sukarelawan Inggris, Paul Urey, saat ditahan proksi Rusia di Ukraina,” kata Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss, Jumat (15/7/2022), dikutip dari Sky News.

“Rusia bertanggung jawab penuh atas ini. Pemerintah Rusia dan proksi-nya terus melakukan kejahatan. Mereka yang bertanggung jawab akan dimintai pertanggungjawaban,” tambahnya.

Baca Juga: Khawatir Diinvasi, Polandia Beli Tambahan 116 Tank Abrams Bekas dari AS untuk Perkuat Pertahanan

Urey yang berusia 45 tahun ditangkap di sebuah pos pemeriksaan di sebelah tenggara luar kota Zaporizhzhia pada 25 April, bersama Dylan Healy, 22 tahun, sesama sukarelawan Inggris.

Ombudsman Hak Asasi Manusia DPR, Daria Morozova, mengungkapkan di media sosial bahwa Urey menderita diabetes, masalah pernapasan, ginjal dan kardiovaskular.

“Di pihak kami, terlepas dari beratnya dugaan kejahatan, Paul Urey diberikan bantuan medis yang sesuai. Namun, mengingat diagnosis dan stres, ia meninggal pada 10 Juli,” tulisnya.

Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Sky News


TERBARU