> >

Pembunuhan Shinzo Abe Direncanakan Sejak 2021, Pembunuh Sempat Tembaki Fasilitas Kelompok Agama

Kompas dunia | 11 Juli 2022, 20:26 WIB
Tetsuya Yamagami, tersangka pembunuhan eks PM Jepang Shinzo Abe, saat digelandang dari kantor kepolisian Nara, Minggu (10/7/2022). Yamagami diketahui merencankan aksinya sejak 2021. (Sumber: The Associated Press.)

TOKYO, KOMPAS.TV - Tersangka pembunuhan eks Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Tetsuya Yamagami mengaku merencanakan pembunuhan politikus itu selama lebih dari setahun. Hal tersebut diketahui dari keterangan tersangka kepada penyelidik.

Menurut laporan The Asahi Shimbun, Senin (11/7/2022), Yamagami memberi tahu penyelidik bahwa ia mulai merakit senjata api pada musim semi 2021 (sekitar Maret-Juni).

Aparat kepolisian menemukan setidaknya lima senjata api rakitan ketika menggeledah apartemen Yamagami di Prefektur Nara.

Polisi menyatakan bahwa senjata-senjata itu punya struktur mirip senjata rakitan yang dipakai untuk menembak Shinzo Abe. Senjata rakitan yang dipakai Yamagami memiliki dua laras, panjangnya 40 sentiemeter dan tingginya 20 sentiemeter.

Senjata api rakitan itu terlihat sederhana dan dibebati plester hitam. Polisi menyebut senjata api tersebut dapat menembakkan hingga enam proyektil sekali picu ditekan.

Senjata api rakitan yang digunakan Tetsuya Yamagami untuk membunuh Shinzo Abe di Nara, Jepang, Jumat (8/7/2022). (Sumber: Nara Shimbun/Kyodo News via AP)

Baca Juga: Kisah Hidup Tetsuya Yamagami, Pembunuh Shinzo Abe: Suatu Kelompok Agama Menghancurkan Keluarganya

Polisi meyakini bahwa Yamagami berulangkali membuat prototipe senjata api dan menguji coba kekuatannya sebelum mengeksekusi Abe. Tetangga pria 41 tahun itu mengaku kerap mendengar suara seperti kerja tukang kayu dari ruangan Yamagami.

Selain itu, Yamagami diketahui sempat menguji coba senjata apinya sehari sebelum menembak Abe. Ia dilaporkan menembaki fasilitas suatu kelompok agama yang dibencinya di Prefektur Nara.

Yamagami mengaku nekat membunuh Abe karena ikatan politikus itu dengan kelompok agama tersebut. Ia mendendam kelompok agama ini karena dituduh merusak keluarganya.

“Saya menembak ke fasilitas suatu kelompok agama di Prefektur Nara pada 7 Juli dini hari (sehari sebelum penembakan Abe),” demikian kata Yamagami yang dimuat keterangan penyelidik.

Beberapa warga yang tinggal di dekat fasilitas itu mengaku mendengar “suara keras” sekitar pukul 4 pagi pada 7 Juli 2022.

Seorang perempuan berusia 50-an tahun yang tinggal di dekat lokasi mengaku mendengar bunyi “boom” seolah “selempeng besi berat dijatuhkan.”

“Tetangga-tetangga saya terkejut dengan suara itu dan keluar untuk mencari tahu dari mana asalnya,” kata perempuan itu.

Fasilitas kelompok agama tersebut diketahui hanya berjarak sekitar 1 kilometer dari rumah Yamagami.

Baca Juga: Selain Shinzo Abe, Pemimpin dan Tokoh Politik Ini Juga Tewas Dibunuh di Abad 21


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Purwanto

Sumber : The Asahi Shimbun


TERBARU