> >

Kronologi Geger Sri Lanka: Massa vs Aparat, Rebut Istana Presiden & Bakar Rumah Perdana Menteri

Kompas dunia | 10 Juli 2022, 06:25 WIB
Seorang pria mengambil tabung gas air mata setelah polisi menembakkannya untuk membubarkan para pengunjuk rasa di Kolombo, Sri Lanka, Sabtu (9/7/202)2. (Sumber: AP Photo/Amitha Thennakoon)

Baca Juga: Belajar dari Sri Lanka, Apa Penyebab Negara Bisa Bangkrut dan Gagal Bayar Utang?

Situasinya kian rumit, Menteri Pertahanan Kamal Gunaratne tak mengindahkan kecaman itu dan berbalik menuduh bahwa ada agenda provokator berkedok aksi damai dalam protes yang segera berlangsung.

Akses menuju lokasi unjuk rasa dipersulit, kereta api dilarang beroperasi pada jam malam, sementara perusahaan energi LIOC menyetop didistribusi bahan bakar pada 8 hingga 9 Juli 2022.

Masih pada hari yang sama, protes alinsi mahasiswa Sri Lanka (IUSF) yang digelar di ibu kota berakhir ricuh setelah mereka dilempari gas air mata oleh aparat keamanan. Hal ini dikabarkan oleh Jamila Husain dari Daily Mirror.

Terjadi bentrok antara aliansi mahasiswa Sri Lanka (IUSF) dengan aparat pada demonstrasi yang berlangsung pada Jumat (8/7/2022). (Sumber: Twitter Jamila Husain)

Geger (Sabtu, 9 Juli 2022)

Ketika pagi tiba, jam malam sudah tak lagi berlaku. Orang-orang membajak kereta api dan menggunakannya untuk berbondong-bondong ke istana presiden menuntut Presiden Rajapaksa mundur.

Dalam situasi krisis bahan bakar, orang-orang juga terpantau datang menggunakan sepeda, truk, bahkan mobil box pengangkut logistik.

Azzam Ameen, jurnalis Newswire yang terjun langsung ke lokasi kejadian menemukan orang-orang yang sedang bersiap naik mobil logistik untuk ditumpangi bersama-sama.

Setiba di Istana presiden, massa aksi disambut barikade aparat lima lapis yang menjaga tempat itu. Ketika orang-orang berhasil menembus aparat dan menyisakan dua lapis barikade saja, petugas melakukan tembakan udara untuk membubarkan kerumunan.

Newswire melaporkan, petugas keamanan membacakan ketentuan terkait dengan Undang-Undang Kerusuhan pada para pengunjuk rasa yang berusaha menerobos barikade aparat, selepas tembakan udara.

Akan tetapi, orang-orang tetap nekat menerobos, sementara petugas terus berupaya membubarkannya dengan water canon.

"Satu water canon di antaranya berhasil di rebut oleh pengunjuk rasa," terang Wirenews.

Barikade akhirnya jebol, pengunjuk rasa langsung menyerbu istana dimana Presiden Rajapaksa tak lagi berada di sana.

NDTV, stasiun penyiaran di India yang menayangkan live update melaui situs web, mengabarkan bahwa Rajapaksa telah diungsikan ke Markas Besar Angkatan Darat pada malam sebelumnya.

Selepas sukses menduduki istana presiden, pengunjuk rasa terpantau "berpesta" di tempat itu. Dari gambar dan video yang beredar luas di media sosial, sebagian dari mereka berenang di kolam renang, mencoba fasilitas gym, memasak, serta tidur di ranjang presiden.

Selepas kejadian itu, apa yang dituntut oleh pengunjuk rasa akhirnya tercapai. Presiden Rajapaksa dan Perdana Menteri Wickremesinghe bersedia mengundurkan diri per Rabu (13/7).

Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/AP/Newswire/NDTV


TERBARU