> >

Usai Rebut Luhansk, Menhan Rusia: Operasi Militer' akan Dilanjutkan hingga Tujuan Putin Tercapai

Krisis rusia ukraina | 6 Juli 2022, 06:30 WIB
Ilustrasi. Seorang tentara Ukraina yang bertugas di front dekat Kharkiv. Foto diambil pada 2 Juli 2022. Pada Selasa (5/7/2022), Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu menyatakan bahwa agresi militer atau yang disebut Rusia sebagai “operasi militer khusus” di Ukraina akan diteruskan usai Oblast Luhansk dikuasai sepenuhnya. (Sumber: Evgeniy Maloletka/Associated Press)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu menyatakan bahwa agresi militer atau yang disebut Rusia sebagai “operasi militer khusus” di Ukraina akan diteruskan. Moskow bertekad memerangi Ukraina hingga tujuan yang ditetapkan Presiden Vladimir Putin tercapai.

Hal tersebut disampaikan Shoigu ketika rapat dengan para petinggi militer Rusia pada Selasa (5/7/2022).

Usai merebut Oblast (daerah setingkat provinsi) Luhansk, salah satu daerah yang membentuk kawasan Donbass bersama Donetsk, Shoigu menyampaikan bahwa prioritas Rusia adalah “menjaga hidup dan kesehatan” tentara serta “menyingkirkan ancaman bagi sipil.”

“Memastikan kehidupan damai di wilayah yang dikuasai pasukan Rusia akan terus berlanjut. Prioritas utama kami hari ini adalah menjaga kehidupan dan kesehatan para tentara, juga menyingkirkan ancaman bagi warga sipil,” kata Shoigu dikutip Associated Press.

“Operasi militer khusus ini akan terus berlanjut hingga tujuan yang ditetapkan Panglima Tertinggi (Vladimir Putin) sepenuhnya tercapai,” lanjutnya.

Baca Juga: Menlu Rusia ke Vietnam sebelum Hadiri Pertemuan Menlu G20 di Indonesia, Ada Apa?

Usai direbutnya Luhansk, Shoigu pun mengeklaim, pasukannya menewaskan 170 “tentara bayaran” yang bertempur untuk pihak Ukraina.

“Sebagai hasil serangan sukses pasukan Rusia dan unit Republik Rakyat (Luhansk), jumlah tentara bayaran asing dan personel kelompok militer swasata yang beroperasi di negara ini berkurang,” kata Shoigu.

“Selama 10 hari terakhir, 170 tentara bayaran terbunuh, 99 telah menolak terlibat dalam kekejaman-kekejaman lalu meninggalkan wilayah Ukraina,” lanjutnya.

Oblast Luhansk dikuasai sepenuhnya oleh pasukan Rusia dan separatis Republik Rakyat Luhansk (LPR) seiring berakhirnya pertempuran Lysychansk pada Minggu (3/7) lalu.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU