> >

Proyek Kilang BBM Kerja Sama Indonesia dan Rusia Senilai Rp240 Triliun Bergerak Maju

Kompas dunia | 2 Juli 2022, 10:39 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin saat bertemu Presiden Joko Widodo. BUMN Pertamina dan BUMN Rosneft Rusia masuk tahap berikut dalam proyek kilang di Jawa Timur yang akan memproduksi 229.000 barel bensin, solar, dan avtur per hari. (Sumber: kremlin.ru)

Pemerintahan Presiden Joko Widodo menggunakan lebih banyak subsidi energi untuk menjaga harga bahan bakar tetap terjangkau, sebuah langkah populis yang dipandang perlu oleh para pengamat untuk menjaga stabilitas sosial dan politik karena banyak dari 270 juta penduduk Indonesia masih belum pulih dari dampak pandemi Covid-19.

Untuk membuat harga bahan bakar terjangkau, pemerintah Indonesia meningkatkan subsidi energi tahun ini menjadi Rp502,4 triliun dari yang semula dianggarkan Rp152,2 triliun.

Pada Jumat (1/7/2022), Kedutaan Besar Rusia di Jakarta juga mengatakan Presiden Vladimir Putin menawarkan agar raksasa BUMN Kereta Api Rusia, Russian Railways, berinvestasi di ibu kota baru, Nusantara, di Kalimantan.

Pemerintah mulai tancap gas mengerjakan konstruksi Nusantara mulai Agustus tahun ini setelah penundaan karena pandemi.

Baca Juga: Sedih Lihat Para Miliarder Tuban Borong Mobil, Pertamina Rosneft Turun Tangan

BUMN Pertamina dan BUMN Rosneft Rusia masuk tahap berikut dalam proyek kilang di Jawa Timur yang akan memproduksi 229.000 barel bensin, solar, dan avtur per hari. (Sumber: Pertamina Rosneft)

Pemerintah Indonesia sebelumnya mengundang investor termasuk dari Abu Dhabi dan Grup Teknologi Foxconn Taiwan untuk membantu membangun ibu kota baru bertenaga energi terbarukan.

Perusahaan energi Rusia juga tertarik untuk datang dan berinvestasi di Indonesia, terutama dalam mengembangkan tenaga nuklir untuk menyediakan listrik, kata Putin. Hal itu disampaikan Putin dalam kunjungan Jokowi ke Moskow pada Kamis (30/6/2022).

Indonesia saat ini mengalami kekurangan pasokan listrik, terutama di wilayah Kalimantan dan Sulawesi.

Rusia mengalihkan fokusnya ke Asia dan Afrika setelah mendapat sanksi Barat yang belum pernah terjadi sebelumnya atas serangannya ke Ukraina.

Indonesia memegang kepresidenan G20 tahun ini dan bersiap untuk menjadi tuan rumah KTT G20 di Bali pada November tahun ini.

Jakarta berada di bawah tekanan Barat untuk mengecualikan Putin dari pertemuan G20 setelah mengumumkan pada April bahwa Putin diundang untuk hadir di KTT G20 di Bali.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/Straits Times


TERBARU