> >

Menengok Kehancuran dan Jejak Brutalitas Rusia di Irpin, Kota Ukraina yang Dikunjungi Jokowi

Krisis rusia ukraina | 29 Juni 2022, 19:13 WIB
Presiden Jokowi dan Ibu Iriana di Ukraina (Sumber: Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

IRPIN, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo dan rombongan tiba di Ukraina dari Polandia pada Rabu (29/6/2022) pukul 08.48 waktu setempat atau pukul 12.48 WIB. Sebelum menemui Presiden Volodymyr Zelenskyy, Jokowi terlebih dulu mengunjungi Irpin, kota di pinggiran ibu kota Kiev.

Menurut rilis Sekretariat Presiden RI yang diterima Kompas TV, Jokowi meninjau situs apartemen dengan didampingi Ibu Negara Iriana di Irpin. Sang Presiden melihat sendiri puing-puing Apartemen Lipky yang hancur akibat perang.

Kunjungan Jokowi ke Irpin didampingi oleh Wali Kota Irpin Alexander Grigorovich Markushin beserta wakilnya.

“Sangat menyedihkan sekali banyak rumah-rumah yang rusak kemudian juga infrastruktur yang rusak. Kita harapkan tidak ada lagi kota-kota yang rusak di Ukraina akibat perang,” kata Jokowi saat mengunjungi Irpin.

Baca Juga: Proses Pengamanan Presiden Jokowi dalam Misi Perdamaian di Ukraina

Kota Irpin sendiri porak-poranda akibat pertempuran pada awal-awal invasi. Selama sebulan diduduki Rusia, menurut otoritas Ukraina, ratusan warga sipil dilaporkan tewas.

Lalu, apakah yang terjadi di Irpin selama pendudukan Rusia?

Satu bulan teror Rusia di Irpin

Pasukan Rusia menyerbu Irpin sejak akhir Februari lalu dalam gerak ofensif untuk menduduki Kiev. Rusia dilaporkan mulai memasuki Irpin pada 28 Februari 2022, menduduki setengah wilayah kota per 14 Maret.

Baca Juga: Ekspresi Sedih Jokowi Tinjau Puing Apartemen Serangan Rusia di Ukraina

Irpin sendiri merupakan wilayah strategis untuk mencapai pusat kota Kiev. Dua kota ini hanya berjarak kurang dari sejam perjalanan bermobil.

Bagi pengungsi Ukraina, Irpin juga strategis. Kota ini merupakan “jembatan” menuju Kiev dari Bucha, kota pinggiran tempat banyak kasus kejahatan perang Rusia diduga terjadi.

Pengungsi Ukraina perlu melalui Irpin untuk mencapai pusat kota Kiev. Dari Kiev, mereka kemudian dapat menumpang kereta ke negara tetangga.

Pasukan Rusia sendiri gagal menembus pertahanan Ukraina di pusat kota Kiev serta gagal menguasai Irpin sepenuhnya. Rusia menarik mundur seluruh pasukannya dari kawasan Kiev pada akhir Maret lalu.

Baca Juga: Kesaksian Relawan Pengumpul Mayat Pertama di Bucha: Orang Berjalan Biasa, Tiba-Tiba Ditembak Sniper

Selama menduduki Irpin, sebagian pasukan Rusia diklaim berlaku brutal. Warga mendeskripsikan masa pendudukan itu sebagai satu bulan penuh teror.

Setelah Rusia mundur dari Irpin, otoritas Ukraina menemukan setidaknya 290 jasad warga sipil, sebagian besar tewas karena luka tembak.

Usai Irpin dikuasai pasukan Ukraina, jurnalis internasional pun dapat mengakses kota itu sejak akhir Maret 2022 dan melaporkan bekas-bekas teror kepada populasi sipil.

BBC mengunjungi kota itu dan mewawancarai warga setempat mengenai masa pendudukan Rusia. Warga Irpin memberikan kesaksian dengan detail-detail mengerikan selama pendudukan.

Ilustrasi. Seorang pria Ukraina bersepeda dengan latar belakangan pengeboman di Irpin, dekat Kiev, Minggu (6/3/2022). Presiden Jokowi mengunjungi kota Irpin pada Rabu (29/6/2022) dan menyaksikan langsung dampak perang. (Sumber: Emilio Morenatti/Associated Press)

Pihak kejaksaan Ukraina dan warga menyebut periode paling brutal terjadi sekitar pertengahan Maret. Pasalnya, serangan balik pasukan Ukraina yang berhasil merebut daerah-daerah pinggiran Kiev membuat tentara Rusia gugup dan mulai menembak sembarangan.

Bagi warga Irpin, salah memahami perintah atau tidak memakai ban lengan putih yang disuruh Rusia dapat berarti kematian.

Penembakan-penembakan sipil tersebut sebagian terjadi di ruas Jalan Pushkinska, Jalan Davidchuka dan Jalan Vygovskogo.

Ilustrasi. Jasad seorang pria yang tewas akibat serangan Rusia tergeletak di jalanan Irpin, dekat Kyiv, Ukraina, 6 Maret 2022. Presiden Jokowi mengunjungi kota Irpin pada Rabu (29/6/2022) dan menyaksikan langsung dampak perang. (Sumber: Diego Herrera Carcedo/Associated Press)

Selama pendudukan, Jalan Pushkinska menjadi jalur arteri vital bagi pengungsi. Dari sini, pengungsi bisa pergi ke Jalan Universytetska, lalu menempuh perjalanan singkat ke jalan lingkar untuk mencapai wilayah yang dikuasai Ukraina.

Ketika BBC mengunjungi jalan itu pada akhir Maret lalu, banyak mobil warga yang terbengkalai dengan bekas tembakan dan serpihan peluru.

Di Jalan Pushkinska, usai Rusia mundur, hampir setiap rumah menunjukkan bekas kerusakan. Banyak di antaranya yang hangus terbakar.

Di samping taman kota Irpin, dekat perempatan Jalan Pushkinska, seorang pejabat setempat, Artem Hurin mengaku menemukan mayat-mayat dalam tiga mobil yang rusak serta seorang lansia yang terbujur kaku di jalanan.

Baca Juga: Pembantaian Bucha dan Irpin Gegerkan Dunia, Wali Kota Tuduh Rusia Lenyapkan Mayat di Mariupol

Di dekat persimpangan antara Jalan Pushkinska dan Jalan Vygovskogo, terdapat mayat wanita bermantel merah dalam kondisi mengenaskan. Wali Kota Irpin Oleksandr Markushyn dan warga sekitar menyebut ia telah terbaring di jalan selama hampir sebulan. Mayatnya berkali-kali dilindas kendaraan lapis baja Rusia.

Wajah wanita itu tidak bisa dikenali usai terlindas kendaraan berat berkali-kali. “Jika saya lihat dari tangannya, dia sangat muda,” kata Artem Hurin.

Di seberang jalan dari lokasi mayat wanita itu, juga terdapat mayat seorang pria yang lebih tua. “Dari usianya, dia mungkin saja ayah wanita itu,” sambungnya.

Sementara itu, di Jalan Davidchuka, Tetiana Levchenko, seorang teknisi berusia 54 tahun, menjadi saksi perbuatan tentara Rusia selama pendudukan. Pada hari-hari akhir pendudukan, Levchenko dan warga lain bersembunyi di rubanah atas izin tentara Rusia.

“Saya khawatir mereka (tentara Rusia) memaksa kami semua duduk di atas tank mereka dan menjadi perisai manusia,” kata Levchenko.

Baca Juga: Kesaksian Wakil Dewan Kota Bucha: Tentara Rusia Kirim Ransum ke Rubanah, Lalu Melempar Granat

Pada 23 Maret, sepengakuan Levchenko, tentara Rusia memaksa masuk dan menggelandang 30 orang lain untuk tinggal bersama mereka. Saat menggelandang puluhan orang itu, tentara Rusia menembak mati seorang pria.

Kedua anaknya berhasil kabur dengan cucu-cucu Levchenko. Namun, ia pilih tetap bersembunyi di rubanah. Sedangkan orang tuanya berada di dalam rumah.

“Rusia meledakkan granat di dekat mereka (orang tua Levchenko) dan mengirim rentetan tembakan ke lemari. Itulah cara mereka memaksa para lansia mengadukan tempat orang-orang yang lebih muda bersembunyi,” katanya.

Menurut kejaksaan dan intelijen Ukraina, sebelas unit militer dan polisi Rusia diduga terlibat kasus-kasus pembunuhan dan penghancuran di Irpin, Bucha, dan Hostomel.

Di antara unit yang diduga melakukan kejahatan perang itu adalah Resimen Bermotor ke-141 dari Chechnya, juga dikenal sebagai unit Kadyrovtsi. Salah satu unit yang lain adalah Resimen Serangan Udara ke-234 yang terlibat pula dalam aneksasi Semenanjung Krimea pada 2014.

Seorang nenek tua dibantu saat menyeberangi sungai Irpin, di bawah jembatan yang dihancurkan serangan udara Rusia, ketika warga sipil melarikan diri dari kota Irpin, Ukraina, Sabtu, 5 Maret 2022. (Sumber: AP Photo / Vadim Ghirda)

Baca Juga: Ramai Istilah Kejahatan Perang, Kejahatan Terhadap Kemanusiaan, dan Genosida di Ukraina, Ini Bedanya

Sebelum kunjungan Jokowi, kota Irpin telah mulai dibangun kembali sejak April lalu. Warga pun mulai pulang ke Irpin usai pendudukan Rusia yang berlangsung kurang-lebih satu bulan.

Hingga Jokowi berkunjung ke sana, bekas-bekas kerusakan masih terlihat jelas seperti di Apartemen Lipky yang dikunjungi sang presiden.

Jokowi sendiri mengusung “misi perdamaian” dalam kunjungan ke Kiev yang dilanjut kunjungan ke Moskow, Rusia. Jokowi dijadwalkan akan menemui Zelenskyy selama dua jam mulai pukul 15.00 hingga 17.00 waktu setempat atau pukul 19.00 hingga 21.00 WIB di Istana Mariyinsky.

“Kami memulai misi perdamaian ini dengan niat baik. Semoga dimudahkan,” kata Jokowi melalui akun Twitter-nya.

Baca Juga: Jalani Misi Perdamaian Rusia-Ukraina, Presiden Jokowi Jadi Pemimpin Asia Pertama yang ke Ukraina

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/BBC


TERBARU