> >

Situs Berita Rappler Diberedel Karena Kritisi Presiden Filipina Duterte

Kompas dunia | 29 Juni 2022, 11:43 WIB
Salah satu pendiri Rappler sekaligus peraih Nobel Perdamaian asal Filipina, Maria Ressa. (Sumber: Aaron Favila/Associated Press)

"Rappler pasti sudah siap, karena tekanan dari Pemerintahan Duterte sudah berlangsung lama sejak 2016," ungkap Ressa.

"Kami [Rappler] tidak akan tutup, kami akan mengajukan banding atas putusan ini, karena prosesnya jelas tak biasa," tegas Ressa.

Selepas berakhirnya jabatan Duterte pada Rabu nanti, Filipina akan dipimpin Bongbong Marcos Jr sebagai presiden bersama wakilnya Sara Duterte. Kedua orang itu akan menjabat selama enam tahun kedepan selepas memenangkan pemilihan umum terbaru.

Bongbong adalah putra diktator Filipina yang kekuasaannya digulingkan rakyat pada 36 tahun lalu. Adapun Sara merupakan putri dari Duterte yang jabatannya akan segera berakhir pada Kamis nanti.

Baca Juga: Rusia Sudah Tembakkan 2.811 Rudal Ke Ukraina

 

Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU