> >

Sebut Rusia Gunakan Gas sebagai Senjata, Uni Eropa Siapkan Rencana Kurangi Konsumsi Gas Moskow

Krisis rusia ukraina | 25 Juni 2022, 11:55 WIB
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen saat pertemuan para pemimpin Uni Eropa di Brussels, Jumat (24/6/2022). (Sumber: AP Photo/Olivier Matthys)

BRUSSELS, KOMPAS.TV - Para pemimpin Uni Eropa (UE) membahas rencana pengurangan konsumsi gas Rusia dan mendapatkan suplai energi dengan harga terjangkau.

Pada pembahasan yang digelar Jumat (24/5/2022) di Brussles, UE menilai rencana tersebut harus dilakukan karena Rusia menggunakan gas sebagai senjata.

Barat menjatuhkan sejumlah sanksi kepada Rusia atas penyerangan ke Ukraina.

Namun, Rusia disebut menjadikan gas sebagai senjata mereka dalam menghadapi Barat, mengingat ketergantungan Eropa terhadap gas dan minyak Rusia.

Baca Juga: Uni Eropa dan NATO Dituduh Bikin Koalisi untuk Perangi Rusia

Akibatnya, gas dan minyak di sejumlah negara Eropa mengalami kenaikan tinggi karena kelangkaan yang diakibatkan sanksi yang dijatuhkan kepada Rusia.

Selain gas, Barat juga menuduh Rusia menggunakan gandum sebagai senjata, mengingat gandum dari Ukraina dan Rusia memenuhi 40 persen kebutuhan dunia.

Tekanan akibat energi Rusia memaksa Uni Eropa mencari alternatif untuk mencegah terjadinya krisis energi lebih luas.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan, UE harus bekerja pada diversifikasi pasokan dengan mitra.

Menurutnya, tidak hanya dengan menemukan eksportir yang berbeda, tetapi juga dengan bergerak menuju sumber energi yang lebih ramah lingkungan.

Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Deutsche Welle


TERBARU