> >

Perang Rusia-Ukraina: Suami Merayuku Untuk Pergi Demi Anak-Anak

Krisis rusia ukraina | 22 Juni 2022, 19:59 WIB
Ibu-ibu pengungsi dari Ukraina bersama anak-anaknya di kamp pengungsian Kota Wales. (Sumber: BBC)

Di tempat baru, anak-anak kembali mendapatkan hak untuk bermain dan belajar. 

"Anak-anak saya tidak bersekolah hingga tiga bulan [di Ukraina] karena tidak aman. Namun, sekarang mereka bahagia karena bisa pergi ke sekolah setiap hari dan merasa aman," ujar Kateryna.

Sementara Leonard, putra bungsu Olena, berjuang untuk berbaur dengan yang lain.

Di Ukraina, anak-anak seusianya banyak menelan trauma, menangis dihantui bayang-bayang sirene yang kerap berbunyi dalam situasi perang ketika serangan udara berlangsung.

"Itu adalah masalah besar bagi si kecil saya di Ukraina," kata Olena.

"Sekarang kami telah datang ke sini, anak-anak dapat bersosialisasi, berkomunikasi satu sama lain dan mereka terbuka untuk semua jenis kegiatan, yang mereka lewatkan begitu lama sehingga mereka hanya mereka bahagia," lanjutnya.

"Tentu saja mereka merindukan ayah dan kakek-nenek mereka, tetapi ini adalah kenyataan yang lebih baik ketimbang apa yang kami rasakan di Ukraina."

Baca Juga: Ketika Perang di Suriah Mereda, Para Remaja Belajar Melupakannya dengan Berdansa

Pemerintah Wales mensponsori nyaris 3.000 warga Ukraina untuk mengungsi ke negara itu.

Mark Drakeford, saah satu pejabat di Wales, ingin negaranya menjadi "negara suaka" dan membantu pengungsi Ukraina "membangun kembali kehidupan mereka".

Akan tetapi, ia menyebut tantangan dalam beberapa minggu mendatang adalah memindahkan lebih banyak pengungsi dari pusat kota menuju kamp permanen yang punya lebih banyak daya tampung.

Baca Juga: Kisah Remaja yang Bantu Ukraina Mengintai Tentara Rusia

Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Gading-Persada

Sumber : BBC


TERBARU