> >

OPEC Plus Ambil Keputusan untuk Tingkatkan Produksi di tengah Meroketnya Harga Minyak Bumi

Kompas dunia | 3 Juni 2022, 04:05 WIB
OPEC dan negara mitra termasuk Rusia, Kamis, (2/6/2022) sepakat genjot produksi harian minyak mentah sebanyak 648.000 barel per hari bulan Juli dan Agustus (Sumber: AP Photo/Lisa Leutner, File)

LONDON, KOMPAS.TV — Organisasi Negara-negara Penghasil Minyak OPEC dan negara mitranya termasuk Rusia sepakat meningkatkan produksi harian minyak mentah sebanyak 648.000 barel per hari pada bulan Juli dan Agustus.

Kesepakatan ini menawarkan sedikit napas lega bagi ekonomi dunia yang saat ini terpojok akibat lonjakan harga energi dan meroketnya inflasi, seperti laporan Associated Press, Kamis (2/6/2022).

OPEC membuat keputusan tersebut pada Kamis (2/6) bersama mitranya, yang dikenal sebagai OPEC+, memulihkan pemotongan produksi yang dibuat selama resesi akibat pandemi Covid-19.

OPEC+ sebelumnya sudah menambah produksi 432.000 barel per hari setiap bulan untuk secara bertahap memulihkan pengurangan produksi dari tahun 2020.

Langkah untuk meningkatkan produksi lebih cepat dari yang direncanakan itu datang karena kenaikan harga minyak mentah mendorong harga bensin ke rekor tertinggi di Amerika Serikat (AS).

Ini berpotensi jadi masalah potensial bagi Presiden AS Joe Biden dalam pemilihan paruh waktu Kongres musim gugur ini.

Ada kekhawatiran bahwa kenaikan harga energi dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi global yang saat ini masih terseok-seok berupaya bangkit dari hantaman pandemi Covid-19.

AS menyambut baik keputusan itu.

“Amerika Serikat akan terus menggunakan semua alat yang dimiliki untuk mengatasi tekanan harga energi," ujar sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre dalam sebuah pernyataan.

Kenaikan itu tampaknya belum meredakan kekhawatiran tentang ketatnya pasokan, sementara harga minyak justru melonjak naik setelah keputusan itu diumumkan hari Kamis.

Baca Juga: OPEC Tetap dengan Kebijakan Sedikit Penambahan Produksi Minyak Mentah Meski Ada Kekhawatiran Perang

Kilang minyak Dhahran, Arab Saudi. OPEC dan negara mitra termasuk Rusia, Kamis, (2/6/2022) sepakat genjot produksi harian minyak mentah sebanyak 648.000 barel per hari bulan Juli dan Agustus. (Sumber: Ahmad el Itani/Saudi Aramco)

Minyak mentah AS yang turun sebanyak $3 per barel di awal hari, berbalik arah dan diperdagangkan naik 0,9 persen pada $116,23 per barel. Patokan internasional Brent naik 0,7 persen pada $117,02 per barel.

Pedagang pasar mungkin mengharapkan lebih banyak dari pertemuan tersebut, seperti indikasi dari pemimpin OPEC de facto Arab Saudi bahwa pertemuan tersebut dapat menutupi kekurangan akibat sanksi terhadap Rusia.

Alih-alih, pernyataan aliansi hanya menyebutkan pembukaan kembali dari pengetatan Covid-19 di “pusat ekonomi global utama” dan berakhirnya pekerjaan pemeliharaan musiman di kilang sebagai pembenaran untuk peningkatan bertahap.

Lockdown di Shanghai dan Beijing dilaporkan melemahkan permintaan bahan bakar di China.

Keputusan OPEC+ dibikin rumit oleh kegagalan kelompok tersebut memenuhi target produksinya karena kurangnya investasi dan hambatan lain di beberapa negara anggota. Produksi aktual dilaporkan tertinggal dari kenaikan yang dijadwalkan.

OPEC, yang pemimpin de facto-nya adalah Arab Saudi, berbulan-bulan menolak permintaan Gedung Putih untuk meningkatkan pasokan minyak lebih cepat dan meringankan beberapa tekanan atas biaya energi.

Sikap OPEC bersama dengan kesepakatan Uni Eropa untuk mengakhiri sebagian besar impor minyak dari Rusia, telah mendorong harga minyak menjadi lebih tinggi.

Harga bensin dan solar juga meningkat cukup tajam karena kurangnya kapasitas penyulingan untuk mengubah minyak mentah menjadi bahan bakar motor.

Pejabat pemerintahan Biden baru-baru ini mengunjungi Arab Saudi untuk membicarakan pasokan energi dan masalah keamanan regional.

Di Amerika Serikat, harga minyak mentah naik 54 persen sejak awal tahun dan harga bensin juga otomatis naik secara paralel, mengalami rekor harga bensin rata-rata tertinggi pada hari Kamis sebesar $ 4,71 per galon, menurut AAA.

Harga minyak mentah mencapai sekitar setengah harga bensin di SPBU di Amerika Serikat, dan harga bisa naik lebih tinggi lagi saat musim mengemudi di musim panas berlangsung.

Harga bensin yang tinggi untuk pengemudi merupakan faktor potensial dalam politik Amerika Serikat, dengan pemilihan anggota Kongres mid-term akan digelar pada paruh ke empat akhir tahun ini.

Di Jerman, pemerintahan Olaf Scholz berusaha untuk melunakkan pukulan terhadap keuangan konsumen dari hantaman inflasi energi dengan meluncurkan tiket transit yang sangat didiskon, memungkinkan penggunaan kereta api lokal, kereta bawah tanah, dan bus lokal tanpa batas dengan biaya 9 euro per bulan.

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU