> >

Usai Bersihkan Ranjau di Pelabuhan Mariupol, Rusia Singkirkan Puing dan Buka Layanan Kesehatan

Krisis rusia ukraina | 25 Mei 2022, 02:20 WIB
Alat berat Rusia mulai membersihkan Mariupol dari puing-puing usai pasukan khusus membersihkan pelabuhan dan perairan dari ranjau dan peledak yang disebar pasukan Ukraina sebelum menyerah. Sementara itu program kesehatan dilaporkan mulai digelar bagi warga kota, termasuk truk listrik keliling untuk mengisi daya baterai telepon genggam dan skuter listrik warga. (Sumber: RIA Novosti)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia, Selasa (24/5/2022), mengumumkan telah selesai membersihkan ranjau dan peledak di pelabuhan Mariupol.

Seperti dilansir RIA Novosti, Selasa, pasukan Rusia selanjunya mulai membersihkan puing dan menggelar program kesehatan bagi warga Mariupol.

Alat-alat berat terlihat mulai bersih-bersih di kota Mariupol, truk listrik keliling dikerahkan agar penduduk kota dapat mengisi daya ponsel dan skuter listrik mereka.

Menurut laporan RIA Novosti, Rusia juga mengerahkan pasukan kesehatan untuk menjalankan program kesehatan nonstop untuk penduduk kota seperti tindakan sanitasi, kebersihan dan disinfeksi ke seluruh wilayah Mariupol.

"Dalam proses penjinakan ranjau dan peledak, 134 struktur diperiksa. Lebih dari 12.000 bahan peledak dan senjata yang ditinggalkan oleh militan Ukraina ditemukan dan dinetralkan," bunyi pernyataan Kemenhan Rusia.

Menurut rilis tersebut, para pencari ranjau membebaskan saluran dan perairan pedalaman dari kapal yang tenggelam dan hambatan navigasi lainnya.

Baca Juga: Usai Bombardir Mariupol, Rusia Siap Bangun Kota Kembar dengan St Petersburg, Sinyal Invasi Permanen?

Warga Mariupol mengikuti program kesehatan Rusia di depan gedung teater Mariupol yang dibom Rusia, beberapa waktu lalu (Sumber: RIA Novosti)

Secara total, para ahli memeriksa lebih dari 1,5 juta meter persegi wilayah perairan, 18 tempat berlabuh dan 32 kapal.

Selain mengerahkan pasukan khusus untuk membersihkan seluruh peledak di darat dan perairan, Rusia mengangkat kapal penjaga perbatasan Ukraina yang dibanjiri oleh pasukan Azov, dan juga mengerahkan dua derek apung untuk pembersihan pelabuhan Mariupol.

Pada 20 Mei, Kemenhan Rusia mengumumkan pembebasan penuh garis pertahanan terakhir Angkatan Bersenjata Ukraina di Mariupol, yaitu wilayah pabrik metalurgi Azovstal.

Secara total, menurut Kemenhan Rusia, sejak 16 Mei, lebih dari 2.400 personel militer dan kelompok militan Nazi dari Azov meletakkan senjata dan menyerah, usai dikepung di pabrik baja tersebut selama sekitar satu bulan.

RIA Novosti melaporkan, kehidupan yang damai sedang dibangun di kota Mariupol di mana angkutan umum dan stasiun pompa bensin mulai bekerja. Selain itu, empat dari lima rumah sakit kembali berfungsi penuh.

Baca Juga: Kuasai Penuh Kawasan Industri Azovstal di Mariupol, Tentara Rusia Mulai Bersihkan Ranjau dan Peledak

Truk listrik keliling milik Rusia menyediakan listrik bagi warga yang ingin mengisi daya baterai telepon genggam dan skuter listrik di Mariupol hingga listrik kembali menyala penuh. (Sumber: RIA Novosti)

Sejak 24 Februari, Rusia melakukan apa yang disebutnya sebagai "operasi militer" untuk "demiliterisasi" dan "denazifikasi" Ukraina.

Seperti yang ditekankan Vladimir Putin, tujuannya adalah "untuk melindungi orang-orang yang telah menjadi sasaran intimidasi dan genosida oleh rezim Kiev selama delapan tahun."

Menurut Kemenhan Rusia, angkatan bersenjata Rusia hanya menyerang infrastruktur militer dan pasukan Ukraina. Pada akhir Maret, mereka mengeklaim berhasil "secara signifikan mengurangi potensi tempur Ukraina."

Tujuan utama operasi Rusia, seperti diklaim Vladimir Putin, adalah pembebasan Donbass yang terdiri dari Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Lugansk.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/RIA Novosti


TERBARU