> >

China Tuduh Amerika Serikat Memecah Belah Negara-Negara di Kawasan lewat Pembentukan IPEF

Kompas dunia | 23 Mei 2022, 21:40 WIB
Pertemuan Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) yang dipimpin Joe Biden di Tokyo, Senin (23/5/2022). Beijing menuduh Washington menciptakan perpecahan dengan pembentukan IPEF, memaksa negara-negara di kawasan memilih antara China atau Amerika Serikat. (Sumber: Straits Times)

"Poin yang sangat penting adalah, AS ingin membuat dan menetapkan standar baru untuk perdagangan di kawasan melalui kerangka kerja ini - ini jelas ditujukan untuk China," kata Profesor Zhu Feng, dekan Institut Hubungan Internasional di Universitas Nanjing.

"Apakah standar dalam kerangka ini akan menjadi kondisi baru atau hambatan baru bagi negara-negara untuk lebih mengembangkan hubungan ekonomi dan perdagangannya dengan China?"

Baca Juga: Ini Fungsi dan Kerja Kerangka Ekonomi Baru di Indo-Pasifik IPEF yang Baru Saja Diumumkan Joe Biden

Presiden AS Joe Biden, kiri, berbicara dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida selama pertemuan bilateral di Istana Akasaka, Tokyo, Senin, 23 Mei 2022. Biden mengumumkan Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik IPEF di Tokyo pada 23 Mei 2022. (Sumber: AP Photo/Evan Vucci)

China memiliki hubungan perdagangan yang mendalam dengan banyak anggota awal IPEF, misalnya, di mana China adalah mitra dagang utama dari tujuh negara ASEAN yang menjadi anggota IPEF.

Semua anggota IPEF awal kecuali AS dan India juga merupakan anggota pakta perdagangan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) yang dipimpin ASEAN, di mana China juga menjadi bagiannya.

Bahwa negara-negara ini mendaftar ke IPEF juga menunjukkan kepada Beijing bahwa "pengaruh politik dan diplomatik Amerika jelas masih lebih besar daripada China untuk negara-negara ini", kata Prof Zhu.

Menjelang kunjungan Biden ke Asia, yang juga mencakup Korea Selatan, Beijing menuduh AS memainkan politik kubu-kubuan di wilayah tersebut. Ini mendasari kekhawatiran yang dimiliki Beijing tentang IPEF.

Pada Senin, Menteri Luar Negeri China Wang Yi, tanpa menyebut nama IPEF, berjanji bahwa Beijing akan terus "memperluas keterbukaan tingkat tinggi, mempromosikan pembangunan Road and Belt Initiative yang berkualitas tinggi, memfasilitasi interkonektivitas Asia-Pasifik dan menjaga keamanan dan stabilitas rantai pasokan regional."

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/Straits Times


TERBARU