> >

China Langsung Bereaksi Keras atas Ucapan Biden yang akan Terjunkan Militer AS bila Taiwan Diserang

Kompas dunia | 23 Mei 2022, 17:42 WIB
Juru bicara Kemlu China Wang Wenbin, Senin (23/5/2022), memberi reaksi keras atas ucapan Joe Biden di Tokyo yang menyebut AS akan menurunkan militernya bila China menyerang Taiwan. (Sumber: CMG CCTV via AP)

BEIJING, KOMPAS.TV - China langsung memberi reaksi keras dan menyatakan "ketidakpuasan yang kuat dan penentangan tegas" terhadap pernyataan Presiden Joe Biden bahwa Amerika Serikat (AS) akan melakukan intervensi militer jika China menyerang Taiwan, seperti dilaporkan Associated Press.

"China tidak punya ruang untuk kompromi atau konsesi pada masalah yang melibatkan kepentingan inti China seperti kedaulatan dan integritas teritorial," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin di Beijing, Senin (23/5/2022).

"China akan mengambil tindakan tegas untuk menjaga kedaulatan dan kepentingan keamanannya, dan kami akan melakukan apa yang kami katakan," tambahnya.

Pernyataan Biden adalah salah satu pernyataan presiden paling kuat dalam beberapa dekade terakhir tentang dukungan kepada Taiwan.

Dalam konferensi pers di Tokyo pada Senin, Biden mengatakan "ya" ketika ditanya apakah dia bersedia terlibat secara militer untuk membela Taiwan jika China menyerbu.

“Itu komitmen yang kami buat,” tegasnya.

Baca Juga: Gawat, Biden Nyatakan Militer AS akan Membela Taiwan bila Diambil Paksa oleh China

Presiden AS Joe Biden, dalam konferensi pers di Tokyo pada Senin (23/5/2022), mengatakan "ya" ketika ditanya apakah dia bersedia terlibat secara militer untuk membela Taiwan jika China menyerbu. “Itu komitmen yang kami buat,” tegas Biden. (Sumber: Straits Times)

Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan, komentar Biden itu tidak mencerminkan perubahan kebijakan.

Kemlu China menasihati Biden untuk tetap patuh pada prinsip satu China.

Wang Wenbin, juru bicara Kemlu China mengatakan, "Kami mendesak pihak AS untuk secara efektif mematuhi prinsip satu-China dan ketentuan dari tiga komunike bersama AS-China, mematuhi komitmen penting untuk tidak mendukung kemerdekaan Taiwan, berhati-hati dengan kata-kata dan tindakannya terhadap masalah Taiwan, dan tidak mengirimkan sinyal yang salah kepada pasukan separatis kemerdekaan Taiwan, untuk menghindari kerusakan serius pada situasi di Selat Taiwan dan hubungan China-AS."

Wang lebih jauh menegaskan, China akan mengambil tindakan keras untuk mengamankan kedaulatan dan kepentingan keamanan, dan "kami akan melakukan apa yang kami katakan."

Selama ini, AS secara tradisional menghindari membuat jaminan keamanan eksplisit seperti itu ke Taiwan, yang dengannya tidak lagi memiliki perjanjian pertahanan bersama, alih-alih mempertahankan kebijakan "ambiguitas strategis" tentang seberapa jauh ia akan bersedia membantu jika China menyerbu.

Undang-Undang Hubungan Taiwan 1979, yang mengatur hubungan AS dengan Taiwan, tidak mengharuskan AS turun tangan secara militer untuk membela Taiwan jika China menyerang.

Tetapi menjadikannya sebagai kebijakan Amerika untuk memastikan Taiwan memiliki sumber daya untuk membela diri dan mencegah tindakan sepihak Beijing mengubah status Taiwan.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU