> >

Kisah Amelia Earhart, Ratu Udara yang Hilang Misterius di Samudra Pasifik saat Misi Keliling Dunia

Kompas dunia | 22 Mei 2022, 07:30 WIB
Amelia Earhart saat tiba di Southampton, Inggris usai terbang melintasi Samudra Atlantik pada 26 Juni 1928. (Sumber: AP Photo/File)

CALIFORNIA, KOMPAS.TV – Amelia Mary Earhart selalu punya jiwa petualang. Saat gadis-gadis seusianya berperilaku layaknya seorang lady yang piawai dalam unggah-ungguh dan table manner, ia justru asyik memanjat pohon, berburu tikus dengan senapan, atau balapan meluncur menuruni bukit bersalju.

Namun, pengalamannya naik pesawat di usia 23 tahun mengubah hidupnya. Amelia memutuskan bahwa terbang adalah takdirnya.

Kendati begitu, perjalanannya menjadi seorang pilot tidaklah mudah. Di tahun 1920-an, perempuan dilarang bekerja seperti lelaki. Tetapi, Amelia punya mimpi dan tak ada yang bisa menghentikannya mewujudkan itu. 

Usai lulus pelatihan asisten perawat, ia berhasil mengumpulkan hingga USD1.000 dari beragam pekerjaan yang dilakoninya, seperti fotografer, sopir truk, hingga bekerja di perusahaan telepon lokal.

Tabungan itu ia gunakan untuk mengambil les terbang pertamanya. Guru pertamanya adalah Neta Snook, seorang pionir penerbang perempuan. 

Baca Juga: Malala Yousafzai, Penerima Nobel Perdamaian dan Pembela Hak Anak Perempuan Menikah di Inggris

Dijuluki si Ratu Udara

Dikutip dari buku Amazing Women 101 Lives to Inspire You (2018) garapan Lucy Beevor dan Sarah Green, Amelia kemudian membeli pesawat pertamanya, sebuah pesawat terbang bersayap ganda berwarna kuning yang ia namai ‘Kenari’.

Menunggangi Kenari, Amelia terbang hingga ketinggian 4.300 meter, dan berhasil memecahkan rekor ketinggian untuk pilot perempuan.

Pada 1928, Amelia jadi perempuan pertama yang terbang melintasi Samudra Atlantik. Saat mendarat, publik mengelu-elukan Amelia dan menyebutnya sebagai ‘Ratu Udara’. 

Amelia pun terus berlomba dalam kompetisi penerbangan. Pada 1930, ia memecahkan rekor kecepatan terbang pilot perempuan dengan kecepatan hingga 291,58 km per jam.

Amelia juga jadi salah satu dari 99 pilot perempuan yang membentuk Ninety-Nines alias 99, sebuah organisasi internasional yang mendorong penerbangan dan pendidikan perempuan hingga saat ini.

“Ambisi saya adalah demi hasil praktis untuk masa depan penerbangan, juga demi perempuan yang mungkin ingin menerbangkan pesawat di masa depan,” ujar perempuan kelahiran 1897 itu. 

Baca Juga: Nestapa Randa, Laki-Laki Arab yang 20 Tahun Jadi Perempuan karena Kesalahan Medis waktu Lahir

Pada 21 Mei 1932, atau 90 tahun lalu, Amelia menorehkan perjalanan bersejarahnya. Saat itu, ia menjadi perempuan pertama yang terbang solo melintasi Samudra Atlantik dan mendarat di Irlandia Utara. Lepas landas dari Newfoundland, ia menghabiskan waktu selama 14 jam 56 menit dalam penerbangannya itu. 

Dia juga jadi orang pertama yang terbang solo melintasi jarak 3.875 km antara Hawaii dan California, Amerika Serikat.

Misi Keliling Dunia yang Berbahaya

Di tahun 1937, Amelia mulai merencanakan misi terbangnya yang paling sulit dan berbahaya: terbang mengelilingi Bumi. Untuk mewujudkan misinya itu, Amelia harus menempuh perjalanan terbang yang melelahkan: 47.000 km melintasi aneka benua dan samudra. 

Amelia lepas landas dari California, AS. Namun, ia dan awaknya harus mengakhiri upaya itu gara-gara pesawat mereka rusak berat. 

Masih di tahun yang sama, Amelia dan navigator penerbang Fred Noonan memulai upaya terbang keliling dunia yang kedua. 

Terbang dari Miami pada 1 Juni, keduanya berhasil menempuh jarak 35.400 km hingga ke Lae di Papua Nugini pada 29 Juni. 

Pada 2 Juli 1937, Amelia dan Fred kembali melanjutkan penerbangan menuju Pulau Howland. Namun, dalam penerbangan melintasi Samudra Pasifik itu, suara Amelia tiba-tiba menghilang secara misterius dalam gelombang kontak radio.

Kendati kemudian pencarian dikerahkan selama berhari-hari, Amelia dan Fred tak pernah ditemukan.

Pada 18 Juli 1937, keduanya dinyatakan hilang di Samudra Pasifik.

Kendati misinya tak pernah terwujud, namun Amelia telah menjadi pahlawan. Keberanian dan kesuksesannya yang mengejutkan di dunia penerbangan yang didominasi lelaki, telah membuka pintu bagi generasi penerbang perempuan. Bagi mereka, Amelia akan selalu menjadi sang Ratu Udara.

 
 

Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber :


TERBARU