> >

Moskow Berniat Koneksikan PLTN Zaporizhzhia Lalu Jual Listrik ke Ukraina, Kiev: Itu Cuma Angan Rusia

Krisis rusia ukraina | 21 Mei 2022, 06:50 WIB
Seorang personel tentara Rusia tampak berjaga di area Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia, Ukraina selatan, Minggu (1/5/2022). PLTN Zaporizhzhia merupakan PLTN terbesar di Eropa yang kini diduduki militer Rusia. (Sumber: AP Photo )

Baca Juga: Usai Rebut Chernobyl dan Zaporizhzhia, Zelensky Sebut Rusia Incar PLTN ke-3 di Ukraina

“Rusia bisa membangun jaringan listrik secara teori, tetapi itu akan butuh waktu lama, seperti (waktu mereka membangun) jembatan Krimea, (butuh) beberapa tahun,” terangnya merujuk jembatan yang menghubungkan semenanjung yang dicaplok Rusia pada 2014 itu dengan wilayah daratan Rusia. 

“Sekarang PLTN bekerja dalam kapasitas minimum, tetapi tetap Kiev yang berkuasa, seluruh jaringan listrik dikontrol oleh Ukraina. Pernyataan Rusia itu cuma angan-angan,” imbuh Oliynyk.

Saat beroperasi normal, PLTN itu menghasilkan lebih dari setengah tenaga nuklir Ukraina dan 20 persen dari total pasokan listrik negara itu. Namun kini, hanya dua dari enam reaktornya yang masih beroperasi.

Tentara Ukraina masih menguasai kota Zaporizhzhia di tepi Sungai Dnieper. PLTN itu sendiri terletak di Enerhodar, sebuah kota yang dihuni hampir 53.000 warga yang dibangun di era Soviet untuk menampung para pekerja PLTN.

Pada 3 Maret lalu, tentara Rusia menyerang PLTN Zaporizhzhia, lalu mendudukinya. Sejumlah bangunan di sekitar reaktor nuklirnya hancur, kata Energoatom.

Baca Juga: IAEA: PLTN Zaporizhzhia di Ukraina Normal, Tidak Ada Sistem Keamanan dan Pengamanan yang Terganggu

Badan pengawas nuklir PBB, IAEA, menyebut bahwa tingkat radiasi dan keselamatan reaktor tak terdampak. 
 

Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : BBC/Associated Press


TERBARU