> >

Inilah 4 Pesawat Penumpang yang Sengaja Dibuat Jatuh oleh Kru Kokpit seperti China Eastern Airlines

Kompas dunia | 18 Mei 2022, 18:55 WIB
Potongan sayap Boeing 737-800 China Eastern Airlines yang jatuh. Penerbangan MU5735 dengan 123 penumpang dan 9 awak berangkat dari kota Kunming, Yunnan, ke Guangzhou. Data penerbangan dari salah satu kotak hitam pesawat menunjukkan seseorang di dalam kokpit China Eastern Airlines tipe Boeing 737-800 itu sengaja menghunjamkan pesawat ke tanah. (Sumber: Jiang Huaipeng/Xinhua via AP)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Penyelidik Amerika Serikat (AS) yang menyelidiki jatuhnya pesawat China Eastern Airlines sedang memeriksa apakah jatuhnya pesawat secara tegak lurus ke tanah adalah akibat tindakan yang disengaja yang diambil di kokpit.

Pasalnya, sejauh ini tidak ada bukti kerusakan teknis, kata dua orang yang diberi pengarahan tentang masalah tersebut seperti dilansir Wall Street Journal, Rabu (18/5/2022).

The Wall Street Journal hari Selasa (17/5/2022) melaporkan, data penerbangan dari salah satu kotak hitam pesawat menunjukkan, seseorang di dalam kokpit China Eastern Airlines tipe Boeing 737-800 itu sengaja menabrakkan pesawat ke tanah, mengutip orang-orang yang terlibat penyelidikan awal yang dilakukan pejabat AS.

Jika benar demikian, itu bukan kali pertama seorang pilot atau kopilot dengan sengaja menjatuhkan pesawat penumpang.

Berikut adalah empat contoh lain dari masa lalu:

Germanwings Penerbangan 9525 - 24 Maret 2015

Penyelidik meyakini, kopilot pesawat mengunci pilot di luar kokpit setelah kapten pilot keluar untuk alasan yang tidak diketahui.

Perekam suara menunjukkan kopilot bernapas sampai saat kecelakaan. Ini menunjukkan dia memang bermaksud menghancurkan pesawat yang sedang melakukan perjalanan dari Barcelona ke Dusseldorf itu.

Kopilot sebelumnya pernah dirawat karena kecenderungan bunuh diri dan dinyatakan "tidak layak untuk bekerja" oleh dokternya. Insiden itu merenggut nyawa 150 orang.

Mozambik Airlines Penerbangan TM470 - 29 November 2013

TM470 saat itu terbang menuju Angola dari ibu kota Mozambik, Maputo, dengan 27 penumpang dan enam awak.

Pakar penerbangan memutuskan pilot membuat "serangkaian manuver yang disengaja" yang menyebabkan kecelakaan, menewaskan semua orang di dalamnya. Motif tindakannya masih belum jelas.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Straits Times/Wall Street Journal/MSNBC/VOX


TERBARU