> >

AS Diminta Tak Sertakan Israel dalam Penyelidikan Kematian Jurnalis Al-Jazeera Shireen Abu Akleh

Kompas dunia | 12 Mei 2022, 12:52 WIB
Shireen Abu Akleh, jurnalis Palestina Al Jazeera tampak berdiri dengan latar Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. Shireen Abu Akleh tewas tertembak saat meliput serangan militer Israel di Jenin, Tepi Barat, Rabu (11/5/2022) pagi. (Sumber: Al Jazeera Media Network via AP)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Amerika Serikat (AS) diminta untuk menginvestigasi kematian Jurnalis Al-Jazeera, Shireen Abu Akleh tanpa menyertakan Israel.

Shireen Abu Akleh, yang merupakan warga negara AS, dinyatakan meninggal dunia setelah tertembak ketika meliput serangan Israel di Kota Jenin, Tepi Barat, Rabu (11/5/2022).

Dua jurnalis lainnya yang terluka dalam insiden tersebut mengungkapkan pasukan Israel bertanggung jawab atas tewasnya Abu Akleh.

Sementara itu, Israel mengatakan ada tembakan Palestina yang menyebabkan perempuan berusia 51 tahun itu tewas.

Baca Juga: Israel Banjir Kecaman usai Tembak Mati Jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS, Ned Price mengutuk pembunuhan tersebut dan meminta agar dilakukan investigasi.

Tetapi kemudian ia mengonfirmasikan bahwa Washinton akan mempercayakan Israel untuk melakukan investigasi, dan tak akan meminta penyelidikan independen.

Direktur Eksekutif Kampanye AS untuk Hak Palestina, Ahmad Abuznaid mengatakan permintaan investigasi hanya omong kosong, jika penyelidikan diserahkan kepada Israel.

“Anda tak bisa meminta Israel untuk menginvestigasi diri mereka sendiri, setelah menyalahgunakan hak asasi manusia selama lebih dari 70 tahun dan mengharapkan mereka mencapai hasil yang berbeda dari yang telah mereka capai setelah beberapa dekade ini,” kata Abuznaid kepada Al-Jazeera.

“Ini adalah kekejaman yang telah disaksikan masyarakat internasional berkali-kali, baik direkam secara langsung atau tidak, dan kami belum pernah melihat pertanggungjawaban,” ujarnya.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Al-Jazeera/Haaretz


TERBARU