> >

Keluarga Terima Ancaman Pembunuhan Kedua, PM Israel Dituding Abaikan Pendukung Garis Keras

Kompas dunia | 29 April 2022, 04:35 WIB
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett dan istrinya Gilat saat menghadiri upacara Hari Peringatan Holocaust di Lapangan Warsaw Ghetto di Yad Vashem, Yerusalem, Kamis (28/4/2022). (Sumber: Amir Cohen/Pool Photo via AP)

YERUSALEM, KOMPAS.TV – Putra Perdana Menteri (PM) Israel Naftali Bennett yang masih remaja menerima sebuah ancaman pembunuhan dan surat berisi peluru.

Hal itu diungkapkan pejabat Israel, sebagaimana dilaporkan Associated Press, Kamis (28/4/2022).

Ancaman itu merupakan ancaman kali kedua yang diterima keluarga pemimpin Israel itu dalam pekan ini.

Insiden ancaman itu terjadi di tengah perpecahan politik mendalam di Israel. 

Baca Juga: Polisi Israel Kembali Serbu Masjid Al-Aqsa, 31 Warga Palestina dan Tiga Jurnalis Terluka

Pada Rabu (27/4) malam, dalam pidatonya, Bennett menyerukan penentangan terhadap polarisasi di Israel. Ia mendesak warga Israel agar tak membiarkan pertikaian memecah-belah masyarakat.

“Saudara-saudaraku, kita tidak bisa membiarkan gen faksionalisme berbahaya yang sama menghancurkan Israel dari dalam,” kata Bennett.

Pidato itu diucapkan Bennett sehari setelah keluarganya menerima surat berisi peluru pertama kali. Insiden itu membuat putranya, Yoni, 17 tahun, mengungkapkan kesedihannya di media sosial Instagram.

“Sungguh menyedihkan melihat orang menulis hal-hal mengerikan,” katanya. “Memikirkan bahwa ia hidup dan bernafas seperti saya tetapi punya otak yang diciptakan oleh iblis sungguh gila.”

Baca Juga: Israel Larang Warga Yahudi ke Kompleks Masjid Al Aqsa Hingga Ramadan Usai

Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU