> >

Pengakuan Muslimah Ukraina Jalani Ramadan di Tengah Serangan Rusia: Sangat Menyakitkan

Krisis rusia ukraina | 22 April 2022, 11:41 WIB
Viktoria Nesterenko, salah satu muslimah Ukraina yang harus menjalani bulan Ramadan di tengah penyerangan Rusia. (Sumber: BBC)

“Banyak orang, termasuk anak-anak terbunuh oleh tentara Rusia di dekat Kiev. Ramadan tak terasa bagus, saya merasa sedih,” kata Viktoria.

Muslim di Ukraina merupakan minoritas kecil, dengan hanya 1 persen dari populasi negara itu.

Muslim Ukraina sebenarnya telah sangat menunggu bulan Ramadan, setelah dua tahun terakhir dihambat wabah Covid-19.

Namun, penyerangan Rusia ke Ukraina kembali menghambat rencana mereka pada tahun ini.

Baca Juga: Rusia Mengaku Merawat Dua Prajurit Inggris yang Ditahan: Tak Perlu Khawatir

“Sangat sulit melindungi diri Anda sendiri, khususnya secara moral dan untuk beribadah. Saya perlu membaca Al-Quran dan menghabiskan waktu beribadah,” katanya.

“Sangat sulit untuk fokus beribadah, karena kecemasan dan merasa lelah,” kata Viktoria.

Jika Niyara yang masih menyusui putri kecilnya tak berpuasa, Viktoria tetap berpuasa dan keduanya tetap bisa beribadah meski mengalami kesulitan.

“Tentu saja kami memiliki waktu untuk beribadah. Saat perang, kami diizinkan beberapa konsensi. Salat bisa digabung, agar kami tetap bisa menunaikan kewajiban agama kami,” tutur Viktoria.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : BBC


TERBARU