> >

Austria Minta Sanksi Uni Eropa agar Menyakiti Rusia, Bukan Justru Menyakiti Negara Uni Eropa Sendiri

Krisis rusia ukraina | 13 April 2022, 22:55 WIB
Kanselir Austria Karl Nehammer usai bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow, Rusia, Senin, 11 April 2022. Nehammer seperti dikutip dari CNN mengatakan, memotong pasokan gas Rusia saat bagi Austria adalah tidak mungkin dan meminta Uni Eropa menjatuhkan sanksi yang merugikan Rusia, bukannya justru lebih merugikan Uni Eropa (Sumber: AP Photo/Alexander Zemlianichenko)

WINA, KOMPAS.TV - Kanselir Austria Karl Nehammer mengatakan, Austria tidak mungkin memotong pasokan gas Rusia saat ini, dan meminta Uni Eropa menjatuhkan sanksi yang merugikan Rusia, bukan justru lebih merugikan Uni Eropa.

“Austria tidak sendirian dengan argumen menentang embargo gas ini,” kata Nehammer, mengutip posisi yang sama dari Jerman dan Hongaria, seperti dilaporkan CNN, Rabu (13/4/2022).

“Dan di sisi lain, Austria berdiri teguh dengan negara-negara anggota Uni Eropa lainnya atas sanksi terhadap Federasi Rusia. Tetapi sanksi harus lebih merugikan Rusia daripada Uni Eropa,” ungkap Nehammer.

“Minyak sudah dibahas sekarang di Komisi Eropa dan di Dewan Uni Eropa. Soal gas itu terpisah lho, bukan hanya posisi Austria, tapi juga posisi Jerman, Hungaria atau Bulgaria, misalnya, karena kita bergantung pada gas. Industri kita bergantung pada gas. Jadi kami harus memutuskan sanksi yang lebih merugikan Rusia daripada sanksi yang merugikan kami,” tambah Nehammer.

Terkait embargo gas dapat memecah Uni Eropa, Nehammer mengatakan dia tidak percaya begitu.

“Kami memutuskan untuk berkumpul menerapkan sanksi terhadap Federasi Rusia, dan sanksi yang sudah diputuskan sangat keras dan kuat. Dan kami akan memutuskan lebih banyak sanksi terhadap Rusia, karena, Anda tahu, kami ingin menunjukkan ada persatuan di Uni Eropa, bahwa perang ini harus diakhiri,” katanya.

Baca Juga: Uni Eropa Larang Impor Batu Bara Rusia Jadi Rezeki Nomplok Indonesia, Australia dan Afrika Selatan

Jalur pipa gas Rusia Nordstream 2 yang membentang dari Rusia ke Jerman, melewati banyak negara Eropa (Sumber: PJSC Gazprom)

Ditekan pada apa lagi yang dapat dilakukan Uni Eropa karena sanksi saat ini tidak menghentikan Presiden Rusia Vladimir Putin, Nehammer mengatakan:

“Saya pikir kita harus memikirkan sanksi sekarang dengan cara yang lebih cerdas, yaitu bagaimana kita menyakiti Federasi Rusia tetapi tidak menyakiti kita. Saya pikir ini adalah hal utama yang penting. Anda tahu, ada keputusan di Uni Eropa bahwa kami mencoba segalanya untuk menjadi mandiri dari gas Rusia, dan itu juga pasti kemauan Austria. Tapi itu tidak mungkin sekarang. Ini akan memakan waktu.”

Seperti diketahui, Uni Eropa pekan lalu setuju menghapus impor batubara Rusia sebagai bagian dari paket sanksi baru.

Sebelumnya hari ini, Rabu, juru bicara pemerintah Jerman Wolfgang Büchner mengataka, negaranya mengambil langkah-langkah mengurangi ketergantungan pada energi Rusia. Namun hingga saat ini terus menolak larangan langsung terhadap impor gas atau minyak Rusia.

Adapun Nehammer melakukan pertemuan tatap muka dengan Putin pada Senin (11/4) lalu, yang merupakan pertemuan Barat pertama dengan Presiden Rusia sejak sang presiden meluncurkan invasi pada Februari.

Nehammer mengatakan dia mengangkat dugaan kekejaman Rusia di Ukraina selama pertemuan "keras" dan tidak bersahabat itu.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada

Sumber : CNN


TERBARU