> >

OPEC Tetap dengan Kebijakan Sedikit Penambahan Produksi Minyak Mentah Meski Ada Kekhawatiran Perang

Kompas dunia | 31 Maret 2022, 22:42 WIB
OPEC dan mitra produsen minyak, termasuk Rusia, memutuskan berapa banyak minyak mentah yang akan dipompa ke dunia Kamis, 31 Maret 2022, dengan ekspektasi untuk peningkatan moderat meskipun ada permintaan untuk lebih. (Sumber: AP Photo/Lisa Leutner, File)

LONDON, KOMPAS.TV - OPEC dan mitra produsen minyak mentah termasuk Rusia hari Kamis memutuskan tidak meningkatkan produksi, hanya mempertahankan sedikit penambahan jumlah minyak mentah yang mereka produksi, sebuah langkah yang mendorong harga menjadi lebih tinggi bahkan ketika pemerintah Amerika Serikat berencana mencoba menurunkannya harga dengan merilis minyak dari cadangan strategis Amerika Serikat.

Dilaporkan Associated Press, Kamis (31/3/2022), OPEC+ akan menambah 432.000 barel per hari pada bulan Mei, sambil bekerja secara bertahap memulihkan pengurangan produksi yang dilakukan selama pandemi virus corona.

Jumlah kenaikan tersebut naik sedikit dari 400.000 barel di bulan-bulan sebelumnya, di mana para pejabat mengatakan mereka merevisi tingkat produksi dasar.

Aliansi tersebut tidak tergerak permintaan dari negara-negara konsumen minyak untuk memompa lebih banyak minyak karena harga energi melonjak dan memicu inflasi di seluruh dunia.

Harga tinggi telah membantu Rusia, eksportir terbesar dunia dengan 12 persen dari pangsa pasar global, mengimbangi beberapa beban ekonomi dari sanksi Barat atas invasinya ke Ukraina.

Sanksi Amerika Serikat dan Eropa telah memberikan pukulan telak bagi ekonomi Rusia, tetapi memberi pengecualian untuk pembayaran energi.

Baca Juga: Arab Saudi dan Uni Emirat Arab Tegaskan Rusia Mitra Penting, OPEC Tidak Bisa Dipaksa Usir Mitra

Seorang kakek memeriksa harga bensin di pompa bensin Amerika Serikat. OPEC dan mitra produsen minyak, termasuk Rusia, memutuskan berapa banyak minyak mentah yang akan dipompa ke dunia Kamis, 31 Maret 2022, dengan ekspektasi untuk peningkatan moderat meskipun ada permintaan untuk lebih. (Sumber: AP Photo/Nam Y. Huh, File)

Itu adalah konsesi Amerika Serikat untuk sekutu Eropanya yang jauh lebih bergantung pada energi Rusia daripada Amerika Serikat, yang kini melarang impor minyak Rusia.

Eropa sebaliknya mendapat 40 persen gas alam dan 25 persen minyaknya dari Rusia, dan para pejabat di sana menghindari boikot, alih-alih bertujuan untuk mengurangi ketergantungan melalui konservasi dan meningkatkan energi angin dan matahari secepat mungkin dalam beberapa tahun ke depan.

Harga minyak meningkat karena permintaan global rebound untuk bahan bakar mobil, truk dan pesawat terbang. Perang mendorong harga semakin tinggi karena kekhawatiran minyak Rusia mungkin hilang di pasar dunia jika sanksi diperketat.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU