> >

Turki Netralisir Benda Diduga Ranjau Laut Ukraina yang Hanyut di Selat Bosphorus

Krisis rusia ukraina | 26 Maret 2022, 21:48 WIB
Turki hari Sabtu, (26/3/2022) mengatakan mereka terjunkan penyelam untuk menetralisir benda “mirip ranjau laut” di pintu masuk utara Selat Bosporus. (Sumber: Hurriyet Daily News)

ISTANBUL, KOMPAS.TV — Kementerian Pertahanan Turki menerjunkan penyelam untuk menetralisir benda “mirip ranjau laut” di pintu masuk utara Selat Bosporus, Turki, seperti dilaporkan Associated Press, Sabtu (26/3/2022).

Benda yang diduga kuat ranjau laut itu tampak terombang ambing di Selat Bosphorus.

Hal itu menyusul peringatan bahwa ranjau yang diletakkan di pintu masuk pelabuhan Ukraina bisa saja terlepas dari ikatan dalam cuaca buruk sehingga menyeberang ke Laut Hitam.

Penyiar NTV Turki menampilkan rekaman benda yang terombang-ambing ombak di distrik Sariyer Istanbul, pantai sisi Eropa Selat Bosporus.

Sebuah kapal pantai tampak mengamati dan menjaga benda tersebut.

Seorang juru bicara pemerintah Turki memastikan laporan media Turki Milliyet, pihak berwenang mengeluarkan pemberitahuan radio kepada kapal-kapal bahwa benda itu dilaporkan, "berbentuk seperti bola dengan tonjolan seperti tanduk dan kemungkinan besar adalah ranjau."

Sebuah pernyataan Kementerian Pertahanan mengatakan bahwa penyelam dikirim untuk menangani objek tersebut.

Baca Juga: Kesaksian Pengungsi dari Chernihiv Ukraina: Hampir Tak Selamat, Mobil Pengungsi Diledakkan Ranjau

Selat Bosphorus di Selatan dekat Istanbul dan Mykolaiv serta Odesa Ukraina di Utara.Turki hari Sabtu, (26/3/2022) mengatakan mereka terjunkan penyelam untuk menetralisir benda “mirip ranjau laut” di pintu masuk utara Selat Bosporus (Sumber: Google Maps)

Pada 18 Maret, Turki memberi peringatan kapal-kapal untuk menerapkan pengawasan yang ketat dan melaporkan kemungkinan ranjau yang hanyut dari pelabuhan Ukraina.

Turki berbagi perbatasan Laut Hitam dengan Rusia dan Ukraina, yang diinvasi Moskow bulan lalu.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU