> >

Sebulan Serangan Rusia ke Ukraina, Zelensky Klaim Lebih dari 16.000 Tentara Rusia Tewas

Krisis rusia ukraina | 26 Maret 2022, 11:18 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Jumat (25/3/2022), mengungkapkan lebih dari 16.000 tentara Rusia tewas setelah sebulan berlangsungnya serangan Rusia ke Ukraina. (Sumber: Ukrainian Presidential Press Office via AP)

KIEV, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan lebih dari 16.000 tentara Rusia tewas sejak serangan dimulai pada 24 Februari lalu.

Zelensky juga mengungkapkan sejumlah jenderal senior Rusia masuk daftar tersebut.

“Angkatan Bersenjata terus mengusir serangan musuh di selatan negara ini, di Donbas, ke arah Kharkiv dan di wilayah Kiev,” tuturnya dikutip dari BBC, Jumat (25/3/2022).

Baca Juga: Kafe di Kiev Tetap Buka di Tengah Serangan Rusia, Demi Membuat Rakyat Ukraina Tersenyum

“Dengan membatasi aksi Rusia, para pejuang kami memaksa pemimpin Rusia untuk melakukan ide yang logis dan mudah, bahwa pembicaraan itu harus,” tambahnya.

Ia juga menegaskan sekitar 37.606 orang telah diselamatkan dari kota-kota yang diblokade.

“Khususnya, sekitar 26.477 warga Mariupol telah dievakuasi ke Zaporizhzhia melalui koridor kemanusiaan,” katanya.

Meski begitu, ia menegaskan kondisi Mariupol saat ini masih mengenaskan.

Apalagi, menurutnya, Rusia tak mengizinkan adanya bantuan kemanusiaan masuk ke Mariupol.

Jumlah korban tewas dalam penyerangan Rusia ke Ukraina masih belum bisa diverifikasi.

Baca Juga: Gaya Keren Kim Jong-Un Usai Peluncuran Rudal Korea Utara, Mengingatkan Tom Cruise di Top Gun

Berbagai pihak memberikan jumlah korban tewas yang berbeda.

Sementara itu, pejabat Mariupol mengungkapkan sekitar 300 orang terbunuh dalam pengeboman gedung teater oleh pasukan Rusia pada Rabu, 16 Maret lalu.

Gedung teater tersebut diketahui sebagai tempat berlindung sekitar 1.200 warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak.

Pihak Rusia sendiri membantah bahwa mereka telah membombardir gedung teater tersebut.

Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Sky News


TERBARU