> >

Uni Eropa Ragu Embargo Minyak Rusia, Harga Minyak Turun Lagi

Krisis rusia ukraina | 23 Maret 2022, 08:22 WIB
Kapal tanker minyak mentah. Harga minyak mentah pada Rabu (23/3/2022) kembali turun setelah pasar melihat Uni Eropa semakin ragu untuk bergabung dengan AS, dalam memberikan sanksi embargo minyak Rusia. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

Tadinya, jika tidak mendapat suplai dari Rusia, Eropa akan mengandalkan sumber minyak lainnya. Salah satunya dari Caspian Pipeline Consortium (CPC). Namun, konsorsium tersebut mengumumkan proyeksi penurunan ekspor hingga 1 juta barel per hari.

Mereka kini masih memperbaiki dua dari tiga titik tambat yang rusak akibat badai di bagian Laut Hitam Rusia.

Ketergantungan besar terhadap minyak Rusia

Sebelumnya, Rusia menyatakan jika AS dan Eropa jadi menjatuhkan sanksi larangan impor minyak dari, hanya akan merugikan Eropa. Selama ini, Benua Biru memang punya ketergantungan besar terhadap minyak Rusia.

Baca Juga: Alibaba dan Tencent Pangkas Jumlah Karyawan, Puluhan Ribu Orang akan Di-PHK

"Embargo seperti itu akan sangat berdampak serius pada pasar minyak global, sangat berdampak buruk pada keseimbangan energi di benua Eropa," kata Juru Bicara Pemerintah Rusia Dmitry Peskov.

Menurut Peskov, warga AS tidak akan semenderita rakyat Eropa jika mereka mengembargo minyak Rusia.

“Ini akan sulit bagi orang Eropa. Keputusan seperti itu akan memukul semua orang,” tambahnya.

Rusia juga menegaskan jika minyak mereka tidak bisa di ekspor keluar, Rusia akan menutup pipa gas utamanya ke Jerman, yaitu pipa Nord Stream 1. Sedangkan untuk pipa Nord Stream 2 sudah lebih dulu ditutup oleh Jerman.

Baca Juga: NewsGuard: Algoritma TikTok Suapi Pengguna dengan Konten Disinformasi Soal Konflik Rusia-Ukraina

Kedua pipa itu ada jaringan utama yang menyalurkan migas Rusia ke Eropa. Ada 27 negara yang bergabung dengan Uni Eropa dan 40 persen kebutuhan gas Eropa dipasok oleh Rusia. Sedangkan negara Eropa yang paling bergantung dengan migas Rusia, adalah Jerman.

Sementara harga minyak pada Rabu pagi WIB, mendapat sentimen pendongkrak dari serangan kelompok Houthi Yaman terhadap fasilitas desalinasi energi dan air Saudi selama akhir pekan lalu.

Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada

Sumber : Antara


TERBARU