> >

AS Anggap Penindasan Terhadap Muslim Rohingya di Myanmar sebagai Genosida

Kompas dunia | 21 Maret 2022, 10:24 WIB
Perempuan dan anak-anak etnis Rohingya duduk di dekat api unggun di pantai setelah perahu mereka terdampar di Pulau Idaman di Aceh Timur, Indonesia, Jumat malam, 4 Juni 202. Para pejabat Amerika Serikat mengatakan pemerintahan Biden menyatakan penindasan Myanmar selama bertahun-tahun terhadap umat Muslim Rohingya sebagai “genosida.” (Sumber: AP Photo/Zik Maulana)

Kelompok kemanusiaan Refugees International juga memuji langkah tersebut. "Deklarasi genosida Amerika Serikat adalah langkah yang disambut baik dan sangat berarti," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan. “Ini juga merupakan tanda komitmen yang kuat terhadap keadilan bagi semua orang yang terus menghadapi pelanggaran oleh junta militer hingga hari ini.”

Merkley meminta pemerintah Amerika Serikat untuk melanjutkan tekanan terhadap junta militer Myanmar dengan menjatuhkan sanksi tambahan dengan memasukkan sektor minyak dan gas Myanmar ke dalam daftar sanksi.

“Amerika harus memimpin dunia untuk memperjelas, kekejaman seperti ini tidak akan pernah dibiarkan terkubur tanpa diketahui, di mana pun itu terjadi,” katanya.

Lebih dari 700.000 Muslim Rohingya melarikan diri dari Myanmar yang mayoritas beragama Buddha ke kamp-kamp pengungsi di Bangladesh sejak Agustus 2017, saat militer Myanmar melancarkan operasi pembersihan sebagai tanggapan atas serangan oleh kelompok pemberontak.

Pasukan keamanan Myanmar dituduh melakukan pemerkosaan massal, pembunuhan, dan pembakaran ribuan rumah.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU