> >

Amerika Serikat Minta Jepang Alihkan Gas LNG ke Eropa bila Situasi di Ukraina Makin Buruk

Kompas dunia | 5 Februari 2022, 02:05 WIB
Amerika Serikat minta Jepang alihkan gas LNG ke Eropa bila situasi ketegangan di Ukraina makin buruk. Tetapi dengan cuaca musim dingin yang lebih dingin, Jepang yang miskin sumber daya perlu memastikan pasokan domestiknya terlebih dahulu, seperti dilansir Straits Times, 4 Februari 2022. (Sumber: Straits Times)

Pekan lalu, Amerika Serikat, produsen gas alam terbesar dunia, meminta Qatar dan produsen energi utama lainnya untuk mempelajari apakah mereka dapat memasok gas LNG Eropa jika Rusia memangkas pasokan sebagai akibat dari krisis Ukraina.

Sebuah sumber mengatakan pekan lalu bahwa Qatar akan membutuhkan bantuan Amerika Serikat untuk membujuk pembeli gas Qatar agar bersedia mengalihkan gas pesanan mereka ke Eropa, di mana sekitar 30-40 persen kebutuhan gas Eropa dipenuhi oleh Rusia.

Jepang mengimpor 74,32 juta ton LNG pada tahun 2021, tetapi dilibas China yang kini menjadi pembeli terbesar di dunia, yang impor gas LNG mereka melonjak sebesar 18 persen ke rekor tertinggi.

Kazunori Kasai, kepala eksekutif JERA Global Markets mengatakan kepada wartawan, tidak mudah bagi Jepang untuk mengalihkan sebagian impornya ke Eropa.

"Ini tidak akan mudah, meskipun bukan tidak mungkin," kata Kasai. "Secara umum, itu tidak akan mudah karena utilitas Jepang memiliki sedikit pasokan cadangan selama musim dingin.

Dia menambahkan bahwa akan ada masalah kontrak, karena beberapa kontrak jangka panjang datang dengan klausul tujuan, yang mengamanatkan ke mana kargo dapat dikirim, dan membatasi pembeli untuk menjual kembali kelebihan gas.

Ditanya tentang dampak krisis yang meningkat di Ukraina, Kasai mengatakan, "Itu tergantung pada sanksi ekonomi apa yang akan dikenakan pada Rusia."

Perusahaannya adalah lengan perdagangan generator listrik terbesar Jepang, JERA, yang merupakan salah satu pembeli LNG terbesar di dunia.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Straits Times


TERBARU