> >

142.000 Warga Eropa Tewas Akibat Cuaca Ekstrem dalam 40 Tahun Terakhir

Kompas dunia | 3 Februari 2022, 16:42 WIB
Tanah longsor dan banjir di Erftstadt, Jerman akibat hujan deras berkepanjangan. 142.000 jiwa tewas 40 tahun terakhir di Eropa akibat cuaca ekstrem seperti gelombang panas dan banjir, serta menimbulkan kerugian hampir 510 miliar euro, menurut laporan terbaru Badan Lingkungan Eropa EEA yang terbit hari Kamis, (3/2/2022) (Sumber: Rhein-Erft-Kreis via AP)

Untuk yang lain, seperti hujan es, bukti yang dikumpulkan masih belum cukup untuk menarik kesimpulan pasti.

“Untuk beberapa jenis, seperti badai non-tropis, sinyal iklim di Eropa tidak jelas sehingga tidak pasti apakah akan meningkat atau tidak,” katanya.

"Tetapi untuk yang lain, seperti kekeringan, tidak hanya di Mediterania tetapi juga di sebagian besar Eropa, akan meningkat berdasarkan prediksi iklim."

Jerman adalah negara di Eropa yang paling menderita, dengan kerugian sebesar 107 juta euro dan 42.000 korban tewas selama empat dekade terakhir.

Ini diikuti oleh Prancis dengan kerusakan senilai 99 miliar euro dan 26.700 kematian, kemudian dan Italia dengan kerugian 90 miliar euro dan 21.600 kematian.

Hanya 23 persen dari kerusakan material di seluruh Eropa yang ditanggung oleh asuransi, tetapi ada juga perbedaan besar antar negara.

Di Rumania dan Lithuania hanya satu persen yang diasuransikan dibandingkan dengan 55 persen di Belanda atau 56 persen di Denmark.

Bencana seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi tidak termasuk dalam angka-angka ini, karena tidak bersifat meteorologis.

Menurut laporan serupa oleh badan cuaca Amerika Serikat NOAA, AS menderita 310 bencana cuaca dan iklim sejak 1980, dengan total kerusakan melebihi US$ 2,1 miliar.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/France24


TERBARU