> >

AS Ancam Putus Pipa Gas Nord Stream 2 jika Rusia Serang Ukraina

Kompas dunia | 28 Januari 2022, 14:04 WIB
Tiga tentara Ukraina berjalan Katerinivka, Donetsk, dekat perbatasan dengan wilayah separatis pro-Rusia, 7 Desember 2021. Di tengah eskalasi Rusia-Ukraina, Jerman enggan mengikuti langkah negara NATO lain yang mengirim persenjataan. Proyek pipa gas Nord Stream 2 yang akan menjadi jalur ekspor gas Rusia ke Eropa terancam batal jika negeri beruang merah itu menginvasi Ukraina tetangganya. (Sumber: Andriy Dubchak/Associated Press)

Baca Juga: Serbia Resmikan Jalur Pipa Gas Rusia Abaikan Oposisi Amerika Serikat

Pada Parlemen, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan bahwa para sekutu Barat tengah ‘mengerjakan paket sanksi berat’ yang meliputi aspek ‘termasuk Nord Stream 2’.

Namun, Baerbock mengimbuhkan, ia lebih suka ‘meneruskan dialog’ dengan Moskow.

Komentar ini dilontarkannya setelah Duta Besar Jerman untuk AS Emily Haber mencuit, “tak ada yang akan tak dipertimbangkan, termasuk Nord Stream 2, jika Rusia melanggar kedaulatan Ukraina”.

Jalur pipa gas Rusia ke Eropa, Nord Stream 2, yang terancam mandek jika Rusia menginvasi Ukraina tetangganya. (Sumber: BBC)

Pembangunan pipa sepanjang 1.225 kilometer itu memakan waktu lima tahun dan menghabiskan biaya hingga 11 miliar dollar atau sekitar Rp158 triliun.

Pipa yang melintas di bawah Laut Baltik itu dirancang untuk meningkatkan ekspor gas Rusia ke Jerman dua kali lipat.

Tetapi hingga kini, pipa itu belum juga mulai beroperasi. Pada November lalu, regulator menyatakan bahwa proyek itu melanggar hukum Jerman, hingga pengoperasiannya pun ditangguhkan.

Baca Juga: Alasan Jerman Tolak Persenjatai Ukraina: Terkait Sejarah Perang Dunia dan Kontrak Gas dengan Rusia

Bisnis-bisnis utama Eropa telah berinvestasi besar-besaran pada proyek Nord Stream 2, yang digarap di bawah pemerintahan mantan Kanselir Jerman Gerhard Schroder.

Namun, banyak kelompok yang keberatan dengan rencana proyek itu.

Para aktivis lingkungan mempertanyakan bagaimana proyek itu akan sejalan dengan upaya Jerman memangkas emisi dan mengatasi perubahan iklim bikinan manusia.

Sementara, para politisi di dalam dan luar negeri khawatir, proyek itu justru akan meningkatkan ketergantungan Eropa pada energi Rusia.

Penulis : Vyara Lestari Editor : Gading-Persada

Sumber : BBC


TERBARU