> >

Puluhan Pantai di Peru Tercemar Minyak Dampak Letusan Gunung Berapi di Tonga

Kompas dunia | 21 Januari 2022, 09:09 WIB
Seorang pekerja membersihkan Pantai Conchitas yang terkontaminasi tumpahan minyak, di Ancon, Peru, Kamis, 20 Januari 2022. Tumpahan minyak di pantai Peru disebabkan oleh gelombang dari letusan gunung berapi bawah laut di Tonga. (Sumber: Foto AP/Martin Mejia)

LIMA, KOMPAS.TV - Peru mengumumkan keadaan darurat lingkungan pada Kamis (20/1/2022), setelah 21 pantai di kawasan Pasifik terkontaminasi oleh tumpahan minyak di kilang yang dikelola oleh Repsol yang berbasis di Spanyol. Tumpahan minyak ini terjadi menyusul gelombang tsunami yang disebabkan oleh letusan gunung berapi bawah laut di dekat Tonga.

Presiden Peru Pedro Castillo mengatakan, sebuah komite akan dibentuk untuk mengusulkan cara-cara menangani krisis, sesuai dengan kebijakan nasional yang ditujukan untuk melindungi lingkungan.

Perdana Menteri Mirtha Vásquez mengatakan Repsol telah berjanji untuk memberikan jadwal pembersihan, untuk melibatkan nelayan lokal dalam pembersihan di pantai dan mengirimkan makanan kepada keluarga yang terkena dampak.

Baca Juga: Erupsi Gunung di Tonga Bantu Ilmuwan Luar Angkasa Pahami Mars, Apa Hubungannya?

Seperti dikutip dari The Associated Press, Vasquez mengatakan PBB akan menyediakan tim ahli untuk membantu Peru menangani tumpahan minyak. Saat ini warga dilarang pergi ke 21 pantai yang tercemar ini, demi pertimbangan kesehatan.

Pihak berwenang Peru mengatakan sebuah kapal berbendera Italia menumpahkan 6.000 barel minyak di Pasifik pada Sabtu di depan kilang La Pampilla. Dalam beberapa hari terakhir, aktivis lingkungan telah mengumpulkan burung laut yang terkena minyak atau mati.

Baca Juga: WNI di Tonga Dipastikan Selamat dari Hantaman Tsunami

Repsol mengatakan pihak berwenang Peru belum memberikan peringatan tsunami dan bahwa kapal itu terus menurunkan minyak ke kilang ketika ombak menerjang.

Dua wanita di Peru tenggelam setelah hanyut oleh gelombang kuat setelah letusan Tonga.
 

Penulis : Tussie Ayu Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press


TERBARU