> >

Terharu dengan Kisah Anak Migran Indonesia, Menteri Dalam Negeri Malaysia akan Lakoni Investigasi

Kompas dunia | 16 Januari 2022, 17:13 WIB
Menteri Dalam Negeri Malaysia, Datuk Seri Hamzah Zainudin akan melakukan investigasi setelah terharu mendengar kisah anak migran Indonesia. (Sumber: The Star)

KUALA LUMPUR, KOMPAS.TV - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Malaysia, Datuk Seri Hamzah Zainudin mengaku terharu dengan cerita anak migran Indonesia, Rohana Abdullah.

Rohana Abdullah merupakan anak migran Indonesia yang ditinggalkan ibunya yang kembali ke Tanah Air saat masih berusia 2 bulan, 22 tahun lalu.

Ketika itu, Rohana ditinggalkan di sebuah taman kanak-kanak tempat ibunya bekerja, dan saat ini dibesarkan oleh warga keturunan China di Malaysia.

“Saya tersentuh, ketika diinformasikan mengenai kasus ini pada pekan lalu,” ujar Hamzah pada postingan Facebook, Minggu (16/1/2022) pagi dikutip dari The Star.

Baca Juga: Filipina Umumkan Pembelian 32 Helikopter Angkut Tempur Black Hawk dari AS

Kisah ini viral setelah seorang warga keturunan China, Chee Hoi Lan menceritakan mengenai Rohana yang sudah dibesarkannya sejak kecil.

Meski Rohana sudah 22 tahun di Malaysia, tetapi ia tak juga mendapatkan kewarganegaraan Malaysia.

Chee mengungkapkan masalah Rohana itu saat menemui Ketua Dewan Perwakilan Penduduk Batu Zone, Gulam Muszaffar Ghulam Mustakin.

Zainudin pun memerintahkan jajarannya untuk menginvestigasi masalah ini..

“Saya telah memerintahkan petugas saya untuk menginvestigasi validitas infromasi ini sebelum membuat keputusan apa pun,” katanya.

Chee, 83 tahun dan tak menikah, merupakan guru taman kanak-kanak tempat ibu Rohana bekerja sebagai petugas kebersihan.

Ia pun membesarkan Rohana, seperti darah dagingnya sendiri meski adanya perbedaan di antara mereka.

Pada laporan yang dikeluarkan Harian Metro, Jumat (14/1/2022), Chee mengatakan ia menyadari bahwa mereka memiliki perbedaan keyakinan.

Itulah yang kemudian membuatnya menyediakan semua kebutuhan Rohana, dan mengirimnya ke tempat belajar Agama Islam.

Terlepas dari itu, Chee juga memastikan Rohana belajar dasar-dasar Islam dari sekolah dan interaksi dengan semua orang di sekitarnya.

“Saya menyayanginya seperti anak sendiri. Sejak ia kecil, saya memastikan ia makan makanan halal dan melakukan ibadah umat Muslim hingga sekarang,” tutur Chee.

“Tetapi sebelum saya meninggal, saya ingin melihatnya menikah, sukses dan bahagia. Saya lega karena seumur hidupnya, saya memastikan ia hidup sebagai Muslim dan akan begitu untuk selamanya,” tambahnya.

Baca Juga: Penyanderaan dalam Sinagoge di Texas Berakhir, Sandera Selamat dan Penyandera Tewas

Rohana mengatakan ia akan terus mencintai ibu adopsinya itu, yang ia panggil laoshi atau guru dalam bahasa Mandarin, bahkan ketika ia menemukan jalannya sendiri.

Ibu Rohana, adalah orang Indonesia yang menikah dengan pria setempat yang menghilang saat Rohana lahir.

“Saat ini saya mengalami masalah dalam memiliki kewarganegaraan. Saya mengerti karena ibu saya orang Indonesia dan ayah saya menghilang saat saya kecil,” sambung Rohana.

“Saya mengajukan kewarganegaraan Malaysia pada 2016 dan hingga kini tidak ada respon, Jadi saya dan laoshi menemui Gulam Muszaffar, yang merupakan muridnya pada 1980, untuk meminta bantuan,” tambah Rohana.

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : The Star


TERBARU