> >

Waduh, Harga Gas Diprediksi Terus Naik Selama 2 Tahun ke Depan

Kompas dunia | 12 Januari 2022, 11:31 WIB
Pekerja beraktivitas di Lapangan Senipah, Peciko dan South Mahakam (SPS) yang merupakan tempat pengolahan minyak dan gas bumi dari Blok Mahakam, Kutai Kartanegara, Rabu (27/12/2021). (Sumber: Antara)

LONDON, KOMPAS.TV - Krisis energi akibat naiknya harga gas masih melanda sejumlah negara. Salah satunya adalah Inggris. Bos perusahaan gas British Gas Centrica, Chris O'Shea bahkan memprediksi harga gas masih akan naik 50 persen dalam satu tahun.

O'Shea menyebut kenaikan harga gas bisa mengancam kehidupan jutaan orang.

"Tidak ada alasan dan harapan harga gas bisa turun dalam waktu dekat," kata O'Shea seperti dikutip dari BBC, Rabu (12/1/2022).

Menurutnya, harga gas bisa naik ke level 2.000 poundsterling atau setara Rp39 juta (kurs Rp 19.500). O'Shea memperkirakan, kenaikan harga bisa terjadi selama dua tahun ke depan.

Baca Juga: Pfizer dan Moderna Kembangkan Vaksin Khusus Omicron, Siap Dijual Tengah Tahun

"Pasar menunjukkan harga gas yang tinggi akan berada di sini selama 18 bulan hingga dua tahun ke depan," ujarnya.

Ia pun menyatakan sejumlah langkah yang bisa dilakukan pemerintah negara-negara untuk membantu masyarakat, saat harga gas meroket.

Pertama, berikan diskon pajak energi sebesar 5 persen untuk sementara atau permanen. Kedua, jangan menggunakan utang untuk mendanai transisi energi hijau. Tapi lebih baik gunakan pungutan perpajakan umum.

Ketiga, berikan dukungan kepada perusahaan energi melalui pinjaman, yang dapat dipinjam oleh perusahaan ketika harga gas tinggi dan membayar kembali setelah jatuh.

Baca Juga: Belum Vaksin dan Kena Covid, Pegawai IKEA Gajinya Dipotong Jutaan Rupiah

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber :


TERBARU