> >

Israel Khawatir dengan Perundingan Nuklir Iran, Minta Negara Berkuasa Bertindak Keras

Kompas dunia | 6 Desember 2021, 06:53 WIB
Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett mengaku khawatir dengan perundingan nuklir Iran dan meminta negara berkuasa bertindak keras, Minggu (5/12/2021). (Sumber: Gil Cohen-Magen/Pool via AP)

Kesepakatan awal, yang dipelopori oleh mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama memberi Iran bantuan yang sangat dibutuhkan dari sanksi ekonomi yang melumpuhkan dengan imbalan pembatasan aktivitas nuklir.

Baca Juga: Perundingan Nuklir Tak Kelar-Kelar, Kaum Muda Iran Kini Sudah Tidak Peduli

Tetapi mantan Presiden AS Donald Trump menarik diri dari kesepakatan pada 2018, dengan dorongan kuat dari Israel.

Pembicaraan pekan lalu di Wina, dilanjutkan setelah jeda lebih dari lima bulan dan merupakan yang pertama di mana pemerintahan baru Iran berpartisipasi.

Israel sendiri merupakan salah satu yang menolak keras perjanjian nuklir Iran 2015.

Mereka menegaskan perjanjian itu tak cukup untuk menunda program nuklir mereka, dan tidak membahas dengan apa yang dilihatnya sebagai aktivitas milirer Iran yang bermusuhan di seluruh wilayah.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Al-Jazeera


TERBARU