> >

Drone Turki Diminati Sejumlah Negara-Negara Uni Eropa dan NATO

Kompas dunia | 5 Desember 2021, 12:31 WIB
Drone buatan Turki, Bayraktar. Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu, Sabtu (4/12/2021), mengklaim banyak negara Uni Eropa dan NATO tertarik dengan drone buatan negaranya. (Sumber: Pravda.ru)

ANTALYA, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu, Sabtu (4/12/2021), mengklaim banyak negara anggota Uni Eropa dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tertarik dengan drone buatan negaranya.

Saat berbicara di Konferensi Strategi Global dalam Industri Pertahanan dan Kedirgantaraan yang digelar di Provinsi Antalya, Turki, Cavusoglu mengatakan, sejumlah menteri dan pejabat tinggi memuji industri pertahanan Turki saat ia berpidato di sela-sela pertemuan tingkat menteri luar negeri NATO di Riga, Latvia.

Namun, ia tidak merinci negara-negara mana saja yang dimaksud.

Cavusoglu juga mengisyaratkan bahwa industri pertahanan menjadi platform untuk meningkatkan diplomasi dan hubungan diplomatik dengan beberapa negara.

Karena itu, dalam waktu dekat, Kementerian Luar Negeri Turki, kata Cavusoglu, akan membentuk divisi yang khusus menangani industri pertahanan dalam upaya meningkatkan diplomasi dan hubungan bilateral dengan negara-negara lain.

Baca Juga: Ukraina Gunakan Drone Turki di Perbatasan Rusia, Putin Mengadu ke Erdogan

“Karena kita tidak bisa hanya kuat di atas meja tanpa kuat di lapangan. Cara menjadi kuat di lapangan adalah dengan memiliki industri pertahanan domestik, nasional, yang efektif dan independen,” ujarnya seperti dikutip dari Daily Sabah.

“Kita hidup di geografi yang sulit. Demi keamanan nasional, kita perlu menggunakan kekuatan pencegahan secara bersama-sama dengan diplomasi,” sambung Cavusoglu.

Meningkatnya ketertarikan terhadap drone buatan dalam negeri Turki sejalan dengan keinginan Ankara untuk meningkatkan ekspor dan menekankan pentingnya drone yang dipersenjatai dalam peperangan modern.

Menurut Daily Sabah, militer Turki menggunakan drone pada tahun lalu di Suriah dan Libya, di mana Ankara mendukung pemerintahan yang berkedudukan di Tripoli yang berperang melawan pasukan yang didukung Rusia, Uni Emirat Arab, dan Mesir.

Penulis : Edy A. Putra Editor : Purwanto

Sumber : Daily Sabah/Bloomberg


TERBARU