> >

Duh, Omicron Ternyata Sudah Ada di Malaysia sebelum Afrika Selatan Lapor ke WHO

Kompas dunia | 3 Desember 2021, 16:26 WIB
Ternyata varian Covid-19 Omicron sudah ada di Malaysia sebelum Afrika Selatan melaporkan kasus pertama varian baru itu ke WHO. (Sumber: AP Photo/Vincent Thian, File)

KUALA LUMPUR, KOMPAS.TV - Varian Covid-19 Omicron ternyata sudah ada di Malaysia sebelum Afrika Selatan melaporkan kasus pertamanya ke WHO.

Varian tersebut dilaporkan berasal dari pelajar asing asal Afrika Selatan yang kembali ke Malaysia bulan lalu setelah pulang ke negaranya untuk menjenguk keluarga.

Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin mengungkapkan, siswa perempuan berusia 19 tahun itu sempat transit di Singapura sebelum tiba di Malaysia pada 19 November.

Ketika itu, ia pun langsung menjalani tes Covid-19 saat tiba di Malaysia.

Baca Juga: Waduh, Varian Covid-19 Omicron Diperkirakan Bakal Mendominasi Dunia dalam 6 Bulan

Ia kemudian menumpang bus menuju universitasnya di Negara Bagian Perak, dengan empat orang lainnya dan kemudian ditempatkan di ruangan karantina.

Hasil tes menunjukkan, ia terkonfirmasi positif Covid-19.

Supir bus dan empat orang lain dalam bus tersebut pun kemudian dites.

Hasil tes mereka negatif dan semuanya kemudian dikarantina.

Dikutip dari Washington Post, Khairy mengungkapkan bahwa pelajar tersebut tiba di Malaysia sebelum Afrika Selatan melaporkan kasus Covid-19 Omicron pertamanya kepada WHO.

Menyusul penemuan varian Omicron, Kementerian melakukan tes pengurutan genomik pada 74 sampel positif di Bandara Internasional Kuala Lumpur antara 11 dan 28 November.

Pada Kamis (2/12/2021), Khairy menyatakan, tes mengonfirmasikan bahwa pelajar yang telah dibebaskan dari karantina 10 hari itu, memiliki varian Omicron.

Baca Juga: Mengejutkan, Penderita Varian Omicron di India Ternyata Tak Pernah Keluar Negeri

“Yang terpenting adalah individu itu sepenuhnya mematuhi karantina rumah, telah divaksinasi lengkap dan tidak menunjukkan gejala,” ujar Khairy.

“Kami telah melakukan pelacakan kontak baik secara otomatis dan manual. Sejauh ini, kasus tersebut dapat diatasi,” tambahnya.

Malaysia sendiri saat ini telah memperketat pembatasan menyusul ditemukannya varian baru.

Mereka telah melarang pengunjung dari delapan negara Afrika dan mengharuskan pelancong yang datang dari negara-negara berisiko untuk memakai perangkat pelacak digital selama karantina.  

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Washington Post


TERBARU