> >

Turki Bebaskan Pasangan yang Diduga Mata-mata Israel, Ditangkap Saat Foto Rumah Erdogan

Kompas dunia | 19 November 2021, 09:42 WIB
Pasangan Israel Mordy dan Natali Oknin setelah dibebaskan dari penjara Turki usai dituduh sebagai mata-mata usai memfoto kediaman Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. (Sumber: Times of Israel)

ISTANBUL, KOMPAS.TV - Turki akhirnya membebaskan pasangan yang diduga sebagai mata-mata Israel setelah ditahan selama sepekan.

Pasangan Mordy dan Natali Oknin ditangkap setelah diketahui memfoto kediaman Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.

Mereka ditangkap seusai mengunjungi Menara Camila, gedung tertinggi di Istanbul.

Mereka akhirnya dibebaskan oleh pihak berwenang Tuirki, Kamis (18/11/2021).

Baca Juga: Pengakuan Mengejutkan Mike Tyson Pernah Hampir Mati karena Gunakan Racun Katak

Dikutip dari Al-Jazeera, pengadilan kota sebelumnya mendakwa mereka dengan tuduhan mata-mata politik dan militer.

Hal itu setelah diketahui mereka memfoto kediaman Presiden Erdogan.

Pengadilan mengungkapkan, seorang pegawai memberi informasi kepada polisi setelah melihat pasangan itu mengambil foto kediaman Erdogan dari restoran Menara.

Seorang warga Turki, yang bersama dengan pasangan tersebut juga ditangkap dengan dakwaan yang sama.

Pasangan Oknins membantah semua tuduhan yang ditujukan kepadanya.

Menteri Luar Negeri Israel, Yair Lapid juga menegaskan bahwa pasangan tersebut bukan pegawai dari badan mata-mata.

Baca Juga: Siapakah Camila Marodin, Ratu Kartel Narkoba yang Perintahkan Bunuh Suami pada Ulang Tahun Anak?

“Setelah usaha bersama dengan Turki, Mordy dan Natali Oknin dibebaskan dari penjara dan menuju rumah mereka di Israel,” bunyi pernyataan kantor Perdana Menteri Issrael, Naftali Bennett.

Berdasarkan rekaman televisi nasional Israel, keluarga dan pendukung menyambut kedatangan pasangan Oknon dari pusat Kota Modiin.

Bennett mengatakan, ia dan Lapid berterima kasih terhadap Presiden Turki dan pemerintahannya atas kerja samanya.

Hubungan Israel dan Turki memang menjadi buruk, khususnya setelah penarikan duta besar pada 2018, seusai kematian demonstran Palestina di Gaza.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Al-Jazeera


TERBARU