> >

Kepala BMKG Berbagi Cerita Dinamika Cuaca Ekstrem Indonesia di COP26 Glasgow

Kompas dunia | 11 November 2021, 11:04 WIB
Ilustrasi. Sejumlah provinsi di Indonesia memiliki kabupaten/kota dengan potensi bencana banjir kategori sedang hingga tinggi pada bulan November 2021. (Sumber: BNPB)

"Rata-rata (CO2) di Indonesia yaitu 411 dan rata-rata global adalah 415. Data tersebut diukur pada Januari 2021. Tetapi, peningkatan CO2 berada pada tren yang sama dengan global," ucap dia.

Pemanasan global juga berdampak pada kemunculan angin topan tropis. Pada lima tahun terakhir, intensitas angin topan tropis menjadi lebih sering dari pada sebelumnya.

Salah satu yang berdampak yaitu Siklon Tropis Seroja. "Jadi ini berhubungan dengan peningkatan temperatur laut Indonesia yang mana pada saat itu mendekati 30 derajat Celcius. Normalnya adalah sekitar 26 derajat Celcius. Dan siklon tropis ini berada di garis lintang 10 derajat, dimana biasanya siklon tropis tidak sanggup mencapai lintang tersebut," ucap dia.

Untuk itu, mitigasi menjadi salah satu langkah antisipasi. BMKG telah meletakan ribuan alat observasi berupa sensor, satelit, dan radar di seluruh Indonesia.

Data yang dihasilkan alat observasi itu kemudian di analisis secara otomatis oleh kecedasan buatan.

"Lalu hasil prakiraan cuaca dan peringatan dini secara otomatis disebar melalui mekanisme digital," kata dia.

Baca Juga: 200 Warga Terdampak Banjir di Jember, Akses Menuju Gunung Gambir Tertutup Longsor

Penulis : Hedi Basri Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU