> >

Perpustakaan Keliling Pinjam Buku Tukar Limbah di Purbalingga Betot Perhatian Media Dunia

Kompas dunia | 9 November 2021, 13:47 WIB
Setiap hari kerja, Pustakawan Ibu Raden Roro Hendarti mengendarai motor roda tiga dengan buku-buku yang ditumpuk di belakang untuk anak-anak di Desa Muntang. Anak-anak boleh meminjam buku-buku dan dibawa pulang ke rumah selama anak-anak membayarnya dengan limbah gelas plastik, kantong plastik, dan sampah lain yang akan dibawa pulang oleh Ibu Hendarti. (Sumber: Straits Times via Reuters)

PURBALINGGA, KOMPAS.TV - Seorang pustakawan di Purbalingga, Jawa Tengah meminjamkan buku kepada anak-anak dengan imbalan sampah yang mereka kumpulkan, cara baru untuk membersihkan lingkungan dan mengajak anak-anak untuk lebih banyak membaca, seperti  dikutip Straits Times, Selasa, (09/11/2021).

Program tersebut dipandang mendidik anak gemar membaca, peduli pada kebersihan dan lingkungan sekitar, serta mengalihkan perhatian anak-anak dari game online.

Setiap hari kerja, Sang pustakawan Ibu Raden Roro Hendarti mengendarai motor roda tiga dengan buku-buku yang ditumpuk di belakang untuk anak-anak di Desa Muntang. Anak-anak boleh meminjam buku-buku tersebut dan dibawa pulang ke rumah selama anak-anak membayarnya dengan limbah gelas plastik, kantong plastik, dan sampah lain yang akan dibawa pulang oleh Ibu Hendarti.

Ibu Hendarti mengatakan,   dia berupaya membantu menanamkan budaya membaca pada anak-anak serta membuat mereka sadar akan lingkungan.

Baca Juga: Perpustakaan Haruki Murakami akan Dibuka di Tokyo Pekan Depan

Anak-anak desa Muntang sibuk memilih buku yang akan mereka baca. Bila mereka membawa limbah, maka buku-buku tersebut boleh dibawa pulang untuk dibaca dirumah dan dikembalikan pada kedatangan perpustakaan roda tiga yang digawangi Ibu Raden Retno Hendarti itu. (Sumber: Straits Times via Reuters)

Begitu dia muncul, anak-anak kecil, banyak yang ditemani oleh ibu mereka, langsung mengerubung dan mengelilingi "Perpustakaan Sampah", dimana anak-anak terdengar berteriak-teriak mencari beragam buku yang mereka minati.

Anak-anak itu semuanya membawa kantong berisi limbah yang disyaratkan, dan dengan cepat motor roda tiga Ibu Raden Hendarti terisi penuh kantong-kantong limbah saat buku-buku terbang dibawa pulang anak-anak.

Ibu Raden Hendarti mengatakan, dirinya juga senang anak-anak akan menghabiskan lebih sedikit waktu untuk game online sebagai hasilnya.

“Mari kita bangun budaya literasi sejak dini untuk mengurangi bahaya dunia online,” kata Ibu Raden. "Kita juga harus menjaga sampah kita untuk melawan perubahan iklim dan menyelamatkan bumi dari sampah."

Ibu Raden Hendarti mengumpulkan sekitar 100kg sampah setiap minggu, yang kemudian dipilah oleh rekan-rekannya dan dikirim untuk didaur ulang atau dijual.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/Straits Times


TERBARU