> >

Jelang KTT G-20, Penjagaan di Kota Roma Diperketat

Kompas dunia | 29 Oktober 2021, 10:23 WIB
Polisi paramiliter Italia, Carabinieri, berpatroli di depan pusat konvensi La Nuvola, Kamis (28/10/2021). Tempat ini akan menjadi lokasi berlangsungnya KTT G20 di Roma akhir pekan ini. (Sumber: AP/Gregorio Borgia)

ROMA, KOMPAS.TV - Polisi militer bersenjatakan senapan serbu dan anjing pelacak berpatroli di jalan-jalan Roma, saat ibu kota Italia itu bersiap untuk menjadi tuan rumah pertemuan puncak para pemimpin dunia Kelompok 20 (G-20) pada Sabtu (30/10/2021) dan Minggu (31/10/2021).

Polisi juga mengawasi pusat kota dan berbagai institusi di Italia seperti Palazzo Chigi, yang merupakan kantor pemerintah Italia.

Beberapa jalan di jantung kota Roma akan ditutup sebagai tindakan pengamanan.

Baca Juga: Bakal Gelar G20, Sandiaga Uno Tak Ingin Sektor Pariwisata Picu Gelombang Ketiga Covid-19

Seperti dikutip dari The Associated Press, sekitar 2.000 petugas polisi lalu lintas akan dikerahkan, bersama dengan tim penanggap pertama yang dipersenjatai dengan senapan serbu, rompi antipeluru, dan perisai balistik.

Dalam KTT G20, para pemimpin negara terkaya di dunia diharapkan akan membahas berbagai topik seperti perubahan iklim dan perpajakan global digital pada perusahaan teknologi.

Beberapa protes diperkirakan akan berlangsung selama KTT, untuk menarik perhatian para pemimpin dunia terhadap masalah perubahan iklim dan vaksin untuk negara-negara berkembang.

Baca Juga: Mantap! Dua Startup Indonesia Raih Penghargaan G20 Innovation League 2021

"Laut dalam keadaan yang dramatis, mereka membunuh semua ikan, terumbu karang. Selain itu, terjadi pulau-pulau plastik. Jadi menurut saya ini adalah hal yang paling penting," ujar Monica Heitmann yang merupakan penduduk Roma.

"Dan kemudian, tentu saja, emisi karbon yang menyebabkan semua masalah ini dengan lubang di lapisan ozon, pemanasan global dan segalanya. Jadi saya pikir ini adalah dua hal yang perlu Anda lakukan," imbuhnya.

 

Penulis : Tussie Ayu Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU