> >

Kelompok Hacker Iran Retas Sistem Kementerian Pertahanan Israel, Beberkan Dokumen Sensitif

Kompas dunia | 28 Oktober 2021, 21:55 WIB
Kelompok peretas yang menamakan diri sebagai Moses Staff meretas dan membeberkan sejumlah dokumen dan foto-foto terkait Kementerian Pertahanan Israel. (Sumber: SputnikNews.com)

TEL AVIV, KOMPAS.TV – Kelompok hacker atau peretas yang menamakan diri sebagai “Moses Staff” atau Staf Musa, melancarkan serangan siber terhadap Kementerian Pertahanan Israel. Dalam serangan siber itu, kelompok peretas yang dilaporkan terdiri dari para warga Iran itu membeberkan sejumlah dokumen dan foto-foto dari sistem kementerian Israel itu.

Melansir SputnikNews.com pada Kamis (28/10/2021), Moses Staff juga mengklaim bahwa mereka telah memperoleh informasi penempatan pasukan militer Israel.

Menurut situs web Moses Staff, kelompok peretas itu telah menembus lebih dari 165 server dan 254 situs web. Kelompok itu juga mengeklaim telah mengumpulkan lebih dari 11 terabyte data, termasuk Israel Post, Kementerian Pertahanan Israel. Pun, informasi terkait Menteri Pertahanan Benny Gantz, perusahaan Electron Csillah dan Epsilor.

Baca Juga: Bill Gates Ternyata Pernah Jadi Hacker saat Remaja

“Kami telah mengawasi Anda selama bertahun-tahun, setiap saat dan setiap langkah,” tulis peretas.

“Seluruh keputusan dan pernyataan Anda telah berada dalam pengintaian kami. Pada akhirnya, kami akan menyerang Anda pada saat yang tidak pernah Anda bayangkan.”

Moses Staff dilaporkan memiliki akses ke material sensitif seperti sejumlah laporan, peta operasional, informasi tentang tentara dan unit mereka, juga surat-surat dan korespondensi.

“Kami akan memublikasi informasi ini untuk memberi tahu dunia tentang kejahatan-kejahatan otoritas Israel,” imbuh kelompok peretas itu.

Baca Juga: Hacker Brazil Mengaku Retas Situs Badan Siber dan Sandi Negara, Orang Indonesia Balas Hack 3 Website

Moses Staff pula merilis tumpukan dokumen Excel berisi data pribadi para terduga personel pasukan pertahanan Israel (IDF).

Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Sputnik News


TERBARU