> >

Gangguan Sistem Hentikan Layanan Pom Bensin Iran, Diduga akibat Serangan Siber

Kompas dunia | 26 Oktober 2021, 19:37 WIB
Seorang petugas pom bensin di Teheran, Iran berpose di depan mesin pengisian bahan bakar yang nonaktif karena gangguan sistem, Selasa (26/10/2021). Gangguan ini diduga akibat serangan siber. (Sumber: Vahid Salemi/Associated Press)

TEHERAN, KOMPAS.TV - Pom bensin di seantero Iran terkendala gangguan sistem yang menyebabkan penghentian layanan, Selasa (26/10/2021). Kantor berita Iran yang dikelola pemerintah, ISNA menyebut gangguan ini adalah hasil serangan siber.

Gangguan sistem ini mengacaukan mesin pengisian bahan bakar Iran yang sudah disesuaikan dengan aturan subsidi bahan bakar minyak (BBM) pemerintah.

Mayoritas rakyat Iran bergantung pada BBM bersubsidi yang disediakan pom bensin milik negara tersebut.

Gangguan sistem pun menyebabkan antrean panjang di berbagai pom bensin. Menurut pantauan Associated Press, sebuah pom bensin di ibukota Teheran yang tutup tetap ditunggu antrean panjang kendaraan.

Baca Juga: Kekurangan Bahan Bakar, Inggris Siagakan Tentara di Pompa Bensin

Televisi nasional Iran melaporkan bahwa Kementerian Energi menggelar “rapat darurat” untuk mengatasi masalah ini.

Kantor berita ISNA menduga gangguan sistem ini disebabkan serangan siber. Pasalnya, menurut laporan ISNA, ketika mesin memproses kartu pengisian bahan bakar yang disediakan pemerintah, tidak ada BBM yang mengalir dan layar mesin justru menunjukkan pesan “cyberattack 64411”.

ISNA tidak menjelaskan lebih jauh mengenai pesan tersebut. Namun, Associated Press menyebut nomor 64411 mengacu pada salah satu saluran telepon di kantor Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Khomeini.

Nomor 64411 sendiri pernah digunakan dalam serangan siber di Iran pada Juli 2021. Waktu itu, serangan siber yang menyerang sistem rel kereta api diretas dengan serangan yang menampilkan pesan serupa.

Kantor berita ISNA kemudian menurunkan berita dugaan serangan siber tersebut. Belum ada konfirmasi mengenai alasan penurunan berita ini.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Associated Press


TERBARU