> >

Pertempuran Karansebes: Kemenangan Termudah dalam Sejarah Kekhalifahan Utsmaniyah Turki

Kompas dunia | 26 Oktober 2021, 05:26 WIB
Pasukan Turki Utsmaniyah dibawah panglima Koca Yusuf Pasha sedang menuju Sofia tahun 1788. (Sumber: Wikimedia Photos)

KARANSEBES, KOMPAS.TV - Ini adalah kisah sejarah dari kekhalifahan Utsmaniyah Turki di penghujung abad 18. Saat itu kekhalifahan Utsmaniyah Turki menguasai sebagian Eropa, dari kota Beograd hingga wilayah Rumania sekarang, seperti dilansir Daily Sabah, Senin, (25/10/2021).

Joseph II, Kaisar Austria, gagal merebut Beograd dari Turki dalam ekspedisi awalnya, kemudian meluncurkan kampanye besar kedua melawan kekhalifahan Turki tahun 1788.

Tujuannya kali ini adalah Rumania. Pasukan Turki dengan melintasi Sungai Danube mengalahkan tentara Austria di bawah komando Jenderal Gustav Wilhelm von Wartersleben.

Kaisar Austria ingin menyelamatkan Hongaria yang terancam menyusul kekalahan Austria di Sungai Danube, tetapi dia harus maju menyongsong pasukan Turki sendirian karena sekutunya, Ratu Rusia Catherine II, yang terkenal sebagai Catherine yang Agung, sedang berurusan dengan saingannya Swedia pada periode itu.

Tentara Austria yang berjumlah sekitar 80.000 orang kemudian memasuki wilayah Utsmaniyah pada bulan September.

Kaisar Joseph II sendiri menjadi panglima dan memimpin langsung pasukan yang terdiri dari berbagai kebangsaan seperti Serbia, Kroasia, Italia dan Slovakia.

Baca Juga: Kisah Sultan Mehmed II Penakluk Konstatinopel, Perluas Utsmaniyah dan Majukan Ilmu Pengetahuan

Kaisar Austria, Joseph II, gagal merebut Beograd dari penguasaan Turki dalam ekspedisi awalnya, kemudian dia meluncurkan kampanye besar kedua melawan kekhalifahan Utsmaniyah Turki tahun 1788. Tujuannya kali ini adalah Rumania. (Sumber: Wikimedia Photos)

Tentara Austria kelelahan dan kehilangan semangat karena menderita berbagai penyakit tetapi akhirnya tiba di lembah Karansebes, yang sekarang dikenal sebagai kota Caransebe di Rumania.

Mereka mengetahui bahwa tentara Turki, di bawah komando Serdar- Ekrem (gelar yang diberikan kepada wazir yang bertindak sebagai panglima perang) Koca Yusuf Pasha, dekat dengan mereka.

Kemudian pasukan Austria menghabiskan malam di tepi Sungai Timis.

Itu adalah malam yang gelap karena bulan tidak terlihat. Kaisar Austria bermaksud memindahkan perang ke Wallachia dengan menyerang Turki. Untuk itu, para jenderal tentara Austria berkumpul di tenda kaisar membahas rencana pertempuran.

Semua orang yakin akan kemenangan yang akan datang dan berpikir mereka akan kehilangan sedikit nyawa.

Kaisar Joseph II, misalnya, bertanya kepada Jenderal Austria Franz Moritz von Lacy, yang terkenal karena pengabdiannya dalam Perang Tujuh Tahun, apakah mereka akan mengalahkan Turki.

Dan sang jenderal mengatakan mereka berharap kemenangan jika tidak ada yang salah.

Baca Juga: Joe Biden Resmi Nyatakan Akui Genosida Armenia oleh Kesultanan Ottoman, Turki Menolak Keras

Dari kiri ke kanan, seragam militer Austria yang terdiri dari jenderal, perwira, prajurit berkuda, dan prajurit infanteri pada paruh kedua abad ke-18 (Sumber: Wikimedia)

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/Daily Sabah


TERBARU