> >

Sekilas tentang Jenderal Abdul Fattah al-Burhan, yang Ambil Alih Pemerintahan dan Kini Pimpin Sudan

Kompas dunia | 25 Oktober 2021, 22:38 WIB
Jenderal Abdel Fattah al-Burhan yang kini menjadi penguasa tertinggi Sudan setelah militer di bawah komandonya mengambil alih pemerintahan dan menahan perdana menteri serta jajaran pejabat negara itu. (Sumber: France24 via AFP)

Baca Juga: Kudeta Militer Sudan Dikecam Dunia, PBB hingga China Berikan Respons

Ketua Dewan Kedaulatan Sudan Jenderal Abdel Fattah al-Burhan berbicara pada 26 September 2020 selama sesi pembukaan Konferensi Ekonomi Nasional Pertama di Khartoum (Sumber: Ashraf Shazly/France24 via AFP)

Kerajaan-kerajaan di Teluk Arab adalah donor penting bagi Sudan, yang memberikan deposito awal senilai 500 juta dolar di bank sentral Sudan setelah penggulingan Bashir, sebagai bagian dari paket bantuan 3 miliar dolar yang dijanjikan untuk mempertahankan pengaruh kerajaan dan kesultanan di Teluk Arab di Sudan.

Setelah penggulingan Bashir, Burhan dilantik sebagai pemimpin sementara Sudan pada 11 April 2019 dan pada Agustus tahun itu ditugaskan untuk memimpin Dewan Kedaulatan yang isinya terdiri dari tokoh-tokoh militer dan sipil yang bertugas mengarahkan transisi ke demokrasi penuh.

Tetapi pada Senin (25/10/2021), al-Burhan yang berkumis, dengan baret hijau dan seragam militernya, muncul di TV nasional memerintahkan agar kabinet dan Dewan Kedaulatan dibubarkan, lalu mengumumkan keadaan darurat nasional.

Saat menjadi ketua Dewan Kedaulatan, Burhan memperkuat hubungan Sudan dengan kekuatan global dan pemain regional termasuk Amerika Serikat dan Israel.

Pada Februari 2020, Jenderal al-Burhan bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Uganda.

"Burhan adalah perwira tinggi di angkatan bersenjata, tetapi pada dasarnya dia adalah seorang veteran tentara lapangan," kata seorang perwira militer Sudan, yang tidak mau disebutkan namanya.

"Dia tidak pernah menjadi pusat perhatian," kata petugas itu.

Bahkan setelah penggulingan Bashir, Burhan terus bersikap low profile, sering membiarkan anggota dewan lainnya berbicara di depan kamera.

Burhan sempat bertugas sebagai atase pertahanan Sudan di Beijing.

Lahir pada 1960 di desa Gandatu, utara Khartoum, Burhan belajar di akademi militer Sudan dan kemudian di Mesir dan Yordania.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/France24


TERBARU