> >

Ketua Gembong Narkoba Kolombia Ditangkap dalam Operasi Gabungan, Kepalanya Dihargai Rp70 Miliar

Kompas dunia | 24 Oktober 2021, 12:00 WIB
Kepala gembong narkoba Dairo Antonio Usuga ditangkap dalam operasi gabungan yang dilakukan oleh kepolisian, tentara dan angkatan udara Kolombia, Sabtu (23/10/2021). (Sumber: Colombian presidential press office via AP)

BOGOTA, KOMPAS.TV - Ketua gembong narkoba Kolombia yang terkenal telah ditangkap oleh pihak berwajib Kolombia.

Dairo Antonio Usuga, atau yang dikenal sebagai Otoniel, ditangkap dalam operasi gabungan oleh tentara, angkatan udara, dan kepolisian, Sabtu (23/10/2021).

Pemerintah Amerika Serikat (AS) sebelumnya menawarkan 5 juta dolar AS atau setara Rp70 miliar untuk kepalanya.

Sedangkan Pemerintah Kolombia menawarkan 800.000 dolar AS (Rp11,3 miliar) untuk informasi mengenai keberadaannya.

Baca Juga: Juara Tinju Ini Kritis Setelah Membunuh Beruang yang Menerkam Temannya hingga Tewas

Presiden Kolombia Ivan Duque pun memuji penangkapan Otoniel pada pesan video di TV.

“Ini merupakan pukulan terbesar melawan perdagangan narkoba di negara kami pada abad ini,” ujarnya dikutip dari BBC.

“Pukulan ini sama halnya dengan kejatuhan Pablo Escobar pada 1990-an,” tambahnya.

Otoniel ditangkap di persembunyiannya di daerah pedesaan Provinsi Antioquia di barat laut Kolombia, yang berbatasan dengan Panama.

Meski detail operasi masih dirahasiakan, Duque mengungkapkan bahwa seorang polisi terbunuh.

Angkatan bersenjata Kolombia kemudian merilis foto yang menunjukkan tentara mengawal Otoniel yang tengah diborgol.

Baca Juga: The Barking Lot, Kafe Khusus Anjing di Arab Saudi Kian Rame dan Buka Cabang di Riyadh

Sebelumnya sudah ada beberapa operasi besar yang melibatkan ribuan petugas untuk menangkap Otoniel.

Tetapi hingga penangkapan ini, sebelumnya tak ada yang sukses.

Otoniel sendiri merupakan pemimpin dari klan Gulf, atau yang dikenal sebagai klan Usuga.

Ia memimpin setelah pemimpin sebelumnya, yang merupakan saudaranya, terbunuh oleh polisi pada penyerbuan saat Pesta Tahun Baru sekitar 10 tahun lalu.

Penulis : Haryo Jati Editor : Fadhilah

Sumber : BBC


TERBARU