> >

Penulis Perempuan Ternama Spanyol Ternyata 3 Orang Laki-Laki

Kompas dunia | 20 Oktober 2021, 17:13 WIB
Sosok asli penulis perempuan Carmen Mola yang ternyata tiga orang pria bernama Jorge Diaz, Antonio Mercero, dan Agustin Martinez. (Sumber: Tangkapan layar upacara penganugerahaan Planeta 2021 via Youtube)

BARCELONA, KOMPAS.TV - Pada 2018 lalu, Spanyol dikejutkan dengan novel debut karya seorang penulis perempuan bernama Carmen Mola. Mola merilis novel La novia gitana, seri pertama trilogi yang kemudian sukses terjual hingga 400.000 eksemplar.

Trilogi itu kemudian diterjemahkan ke bahasa lain dan diadaptasi ke format film.

Sosok misterius Carmen Mola memantik rasa penasaran publik Spanyol. Di situs web penulis, ia mengaku menerbitkan buku dengan pseudonim (nama samaran). 

Sosok asli Carmen Mola dicitrakan sebagai seorang profesor sekaligus ibu dari tiga anak yang sangat menghargai privasinya.

Baca Juga: Mengenal Sariamin Ismail, Penulis Perempuan Minang yang Muncul di Google Doodle Hari Ini

Carmen Mola bahkan diperbandingkan dengan fenomena Elena Ferrante, penulis perempuan Italia yang juga terkenal dengan pseudonim.

Akan tetapi, pada 15 Oktober 2021 lalu, publik dikejutkan dengan kemunculan sosok asli Carmen Mola. Penulis perempuan tersebut ternyata aslinya tiga orang laki-laki.

Tiga pria itu bernama Jorge Diaz, Antonio Mercero, dan Agustin Martinez. Pada Jumat (15/10/2021) lalu, tiga pria itu tampil di hadapan publik untuk menerima Hadiah Planeta 2021, penghargaan sastra di Spanyol, atas nama “Carmen Mola”.

Mereka berhak mendapatkan hadiah uang senilai 1 juta euro atau sekitar Rp16,3 miliar.

Sebelumnya, identitas asli “Carmen Mola” tidak diketahui oleh publik. Editor yang menyunting novelnya pun tidak tahu.

Diaz, Mercero, dan Martinez sendiri menampik tuduhan bahwa mereka menggunakan nama perempuan demi pemasaran. Mereka mengaku tak menyangkan novel mereka akan selaris sekarang.

“Saya tidak tahu jika pesudonim feminin lebih menjual dibanding maskulin. Kami bertiga tidak bersembunyi di belakang seorang perempuan, melainkan sebuah nama,” kata Mercero kepada El Pais.

Martinez pun mengaku bahwa penemuan nama “Carmen Mola” tidaklah disengaja. Mereka mencari pseudonim karena berpikir bukunya tidak akan laku dengan nama tiga penulis di sampul.

“Semenit setengah melontarkan nama-nama laki-laki, perempuan, orang asing…. Kemudian seseorang berkata, ‘Carmen’, sesederhana itu. Nama Spanyol dan kami menyukainya. Carmen terdengar keren, kan?” imbuh Martinez.

Baca Juga: Satu Abad Sejarawan Sartono Kartodirjo, Penulis "Pemberontakan Petani Banten 1888"

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber :


TERBARU