> >

PM Baru Jepang Kirim Persembahan ke Kuil Kontroversial, Korsel Murka

Kompas dunia | 17 Oktober 2021, 21:08 WIB
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida saat berbicara dalam konferensi pers di Tokyo, 14 Oktober 2021. Korea Selatan mengecam Kishida karena memberi persembahan ke Kuil Yasukuni, Minggu (17/10/2021). (Sumber: Eugene Hoshiko/AP Pool)

TOKYO, KOMPAS.TV - Perdana menteri (PM) Jepang yang belum lama dilantik, Fumio Kishida, dikecam gara-gara kiriman persembahan untuk acara keagamaan, Minggu (17/10/2021). Pasalnya, Kishida mengirim persembahan ke kuil yang kontroversial karena dianggap mencerminkan agresi Jepang pada Perang Dunia Kedua.

Kishida diketahui mengirim ornamen masakaki untuk keperluan festival musim gugur di Kuil Yasukuni. 

Namun, PM yang baru dilantik pada awal Oktober 2021 ini tidak menyambangi kuil secara langsung. Pada hari yang sama, Kishida diketahui mengunjungi wilayah yang diterjang tsunami pada 2011 di Tohoku, utara Jepang.

Baca Juga: Kaisar Naruhito Melantik Fumio Kishida Jadi PM ke-100 Jepang

Meskipun demikian, gestur Kishida ke Kuil Yasukuni tetap dikecam berbagai pihak. PM Jepang dianggap tak menunjukkan penyesalan atas kejahatan perang Jepang selama Perang Dunia Kedua.

China dan Korea Selatan, dua korban kekejaman perang Jepang, menganggap Kuil Yasukuni sebagai simbol militerisme negara itu. Pasalnya, kuil ini menyemayamkan arwah eks militer Jepang yang didakwa sebagai penjahat perang.

Pendahulu Kishida, PM Yoshihide Suga, diketahui pernah menempuh langkah yang sama, memberi persembahan ke Yasukuni tanpa menyambanginya sendiri.

Kuil tersebut dijauhi pejabat tinggi Jepang usai kunjungan PM Shinzo Abe yang diprotes keras China dan Korea Selatan pada 2013.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Korsel sendiri memprotes Jepang atas tindakan Kishida yang mengirim persembahan ke Yasukuni.

Pada Minggu (17/10), Kemlu Korsel menyatakan “penyesalan dan kekecewaan mendalam” atas persembahan itu.

Korsel tak menyinggung Kishida secara langsung, tetapi mendesak pemerintahan baru Jepang untuk “menghadapi kenyataan sejarah dan merenungkan” kejahatan perang yang terjadi selama Perang Dunia Kedua.

Baca Juga: Profil Fumio Kishida, si Peminum yang Segera Dilantik sebagai Perdana Menteri Baru Jepang


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU